Tanggal 9 Juli 2014, seluruh rakyat Indonesia yang sudah mempunyai hak pilihnya akan merayakan pesta demokrasi. Bertepatan dengan bulan suci Ramadhan, harusnya menjadikan PILPRES ini menjadi PEMILU yang jujur dan bermartabat. Sedikit saya jelaskan bahwa PILPRES tahun ini hanya ada dua pasang capres dan cawapres. Suara rakyat Indonesia terbelah menjadi dua. Karena hanya dua pasang calon, jelas saja membuat persaingan semakin panas. Masing-masing simpatisan dari kedua calon juga saling memojokkan satu sama lain. Kampanye hitam pun tak terelakkan. Mengenai kampanye hitam, rasanya tak baik jika terus dilanjutkan karena akan menodai kesucian Ramadhan itu sendiri. Berbicara tentang kampanye, musisi dan artis serta simpatisan juga makin kreatif. Dari pernak-pernik capres-cawapres, poster, yel-yel, bahkan lagu "kebangsaan" masing-masing calon ditata apik dan menarik. Kampanye macam ini patut diapresiasi. Saya pribadi sangat tidak menyukai simpatisan yang terlalu fanatik untuk mendukung capres-cawapres tertentu. Berkoar-koar terlalu kasar di media sosial untuk menyudutkan satu sama lain. Tidakkah disadari bahwa prilaku seperti ini rentan sekali memicu perdebatan yang bermuara pada perpecahan. Siapa pun yang akan terpilih menjadi presiden dan wakil presiden nantinya, sudah pasti tujuannya sama menginginkan Indonesia menjadi lebih baik. Tak ada suatu pemimpin yang ingin menghancurkan bangsanya sendiri. Memantapkan pilihan sebelum H-1 merupakan sebuah keharusan. Caranya dengan banyak mencari informasi dan sesering mungkin menonton debat capres-cawapres yang banyak ditayangkan di televisi. Akan lebih baik jika pilihan kita tersebut disimpan saja tanpa harus diberitahu kepada siapa pun. Saya sedikit khawatir karena banyaknya akun di facebook maupun twitter yang secara terang-terangan mendukung salah satu calon. Fenomena ini meresahkan hati saya. Saat di bangku sekolah, tentu saja kita semua diajarkan mengenai asas pemilu LUBER JURDIL yang disingkat dari Langsung Umum Bebas Rahasia Jujur Adil. "Langsung berarti pemilih diharuskan memberikan suaranya secara langsung dan tidak boleh diwakilkan. Umum berarti pemilihan umum dapat diikuti seluruh warga negara yang sudah memiliki hak menggunakan suara. Bebas berarti pemilih diharuskan memberikan suaranya tanpa ada paksaan dari pihak manapun, kemudian Rahasia berarti suara yang diberikan oleh pemilih bersifat rahasia hanya diketahui oleh si pemilih itu sendiri. Jujur mengandung arti bahwa pemilihan umum harus dilaksanakan sesuai dengan aturan untuk memastikan bahwa setiap warga negara yang memiliki hak dapat memilih sesuai dengan kehendaknya dan setiap suara pemilih memiliki nilai yang sama untuk menentukan wakil rakyat yang akan terpilih. Adil adalah perlakuan yang sama terhadap peserta pemilu dan pemilih, tanpa ada pengistimewaan ataupun diskriminasi terhadap peserta atau pemilih tertentu. Asas jujur dan adil mengikat tidak hanya kepada pemilih ataupun peserta pemilu, tetapi juga penyelenggara pemilu. (http://id.wikipedia.org/wiki/Pemilihan_umum_di_Indonesia)".
Mendukung salah satu calon secara terang-terangan bukankah akan menodai asas RAHASIA? Tanyakan pada dirimu sendiri.
Mendukung salah satu calon secara terang-terangan bukankah akan menodai asas RAHASIA? Tanyakan pada dirimu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda sopan, kami segan.