Translate

Selasa, 30 Desember 2014

Telenovela, Drama Korea?

Ceritanya nih lagi liburan semester gak ada kerjaan. Nostalgia masa kecil enak kali ya? Masa kecil itu emang paling membahagiakan. Masa-masa saat masalah yang ada hanyalah PR. Di jaman-jaman SD sekitar tahun 2000-2001, pokoknya awal tahun 2000-an lah ya... telenovela itu sering menghiasi layar kaca Indonesia. Mama aja suka banget nonton telenovela di TV. Karena sering di rumah, ya sering juga ikut mama nonton telenovela. Sedikit banyak tau lah ceritanya. Tapi banyakan lupanya, maklum saat itu aku masih sekitar 6 tahunan. Tapi pas browsing lagi, lihat videonya di you tube, akhirnya ingat juga. Mama emang nge-fans banget sama pemain-pemain di telenovela itu, apalagi kalo pemeran utamanya ganteng. Biasalah ya, ibu-ibu haha. Saking cintanya sama telenovela, adik laki-laki aku (anak ketiga mama) dikasih nama Raymond. Diambil dari pemeran utama telenovela yang judulnya sampe sekarang belum ditemukan. Kata mama sih namanya Raymondo, dimodifikasi dikit jadi Raymond. Pasangannya atau pemeran utama wanita di telenovela itu namanya Gaby. Konon katanya, si Raymondo itu ganteng bingits. Sayaaang, mama lupa judulnya apa tu telenovela. Ya, mungkin ada yang hidup di jaman itu jadi tau telenovela itu judulnya apa? Hehe.

Selain kisah Raymondo dan Gaby yang belum jelas judul telenovelanya itu, seingatku ada telenovela lain yang sempat kunikmati pada masanya, Carita de Angel, Amigos X Siempre, Maria Bellen, Bety La vea, Esmeralda, Rosalinda dan lainnya yang tak bisa kuingat judulnya. Masih ingat dulu pulang sekolah selalu nonton Dulce Maria di film Carita de Angel. Kalo gak salah ceritanya sih, si Dulce Maria itu ibunya udah ninggal terus ibunya yang udah ninggal itu jadi ibu peri yang selalu nemenin Dulce Maria. Dia punya tante yang suka gonta-ganti wig setiap hari. Dulce Maria ini tinggal kayak di semacam asrama gitu, disana ada suster cantik, suster Cecilia. Ayahnya Dulce Maria yg udah duda ternyata suka sama suster Cecilia. Tapi si ayah udah punya pacar, tante jahat (lupa namanya). Kalo ada yang kangen, buka you tube aja deh hehe.

Kalo Amigos X Siempre, banyakan lupanya sih. Tapi tadi abis ngintip di you tube jadi inget lagi deh. Lagu pembukanya sih gak asing di telinga. Bahkan bisa dibilang dulu hapal banget sama lagunya. Dulu~... Telenovela ini menceritakan tentang anak perempuan yang punya kekuatan gitu, Anna. Ceritanya banyak berlatar di sekolah. Ada cowok baik hati, ada cowok kaya yg songong, ada juga genk cewek-cewek yg benci sama Anna. Seru deh pokoknya. 

Kalo Betty la vea, itu gadis culun yang kaca matanya tebel banget, pake kawat gigi, rambutnya panjang dikelabang mulu. Pokoknya jelek lah untuk ukuran wanita. Kalo gak salah, si Betty ini anak kantoran. Dia ketemu cowok ganteng yang dicintainya. Oleh karena itu penampilannya berubah jadi cantik gitu. 

Kalo Esmeralda, aku cuma ingat lagunya doang. Itu pun cuma bagian reff nya aja haha. Gak begitu mengikuti telenovelanya sih. Nah kalo Rosalinda, aku cuma ingat judulnya. Maklumlah gak pernah nonton, cuma lihat sekilas di iklan. Kebetulan juga ada temen yang nama belakangnya Rosalinda. Ada yang masa kecilnya ditemani telenovela? Beruntunglah, karena kau hidup di jaman bahagia. Haha. 

And now (2014)! In indonesia! Stasiun tv banyak yang menayangkan drama korea. Ada yang demam drama korea? Ada. Mereka hidup di sekitar kita. Hahaha. Aku sih jadi saksi betapa diterimanya drama korea di Indonesia. Drama korea yang pertama kali kutonton di TV yang melegenda itu judulnya Endless love sekitar tahun 2003an lah tayang di TV Indonesia. Pernah diputar ulang di ANTV sekitar thn 2013 lalu. Ceritanya tentang bayi perempuan yang tertukar ketika di rumah sakit. Yang satu beruntung punya keluarga bahagia yang berkecukupan. Ayah, ibu dan kakak yg sangat menyayanginya. Sedang yang satunya lagi malang, hidupnya pas-pasan dan sering dimarahi dan dipukuli ibunya. Nyaris ia hidup tanpa kasih sayang. Mereka berdua itu ternyata satu sekolah. Lalu tibalah pada suatu waktu, mereka mengetahui kebenarannya. Akhirnya mereka bertukar peran. Si kaya menjadi miskin, dan sebaliknya. Si kaya ternyata saling suka sama kakaknya sendiri yang notabene bukan saudara kandung. Untungnya mereka gak sedarah ya, jadi fine fine aja. Di jaman ini sih, drama korea belum banjir di TV Indonesia.

Drakor (drama korea) kedua yg kutonton itu Full House. Sekitar 2005, waktu itu sih aku masih kelas 5 SD. Ceritanya sih nikah kontrak gitu yang akhirnya jatuh cinta beneran. Pemainnya sih yang aku inget cuma Rain, gantengnya gak ketulungan. Pemeran utama ceweknya, Han Ji Eun (tau lah tulisannya yg bener kayak mana). Lanjuuuut, sekitar 2007 atau 2008 ya sekitar diriku kelas 8. Drakor berjudul Jewel in The Palace berhasil bikin sekolah gak tenang. Kelanjutan episode-episodenya selalu ditunggu. Sayang kalo sampe kelewatan. Drakor ini bertema kolosal gitu. Yang aku ingat cuma pemeran utamanya Jang Geum yang pinter masak plus pinter ngobatin orang sakit semacam tabib gitu. Jang Geum ini cerdas, cantik dan sabar orangnya. 

Nah mulai dari sini, TV Indonesia banyak menayangkan drama korea. Gak cuma dramanya aja, musik korea juga booming banget. K-pop. Sampe sekarang, ruh korea di Indonesia sangat hidup berkat entertainer-nya. 
Kira-kira 10 thn kedepan, gimana ya pertelevisian Indonesia? Anda penasaran? Sama, saya juga *ehh

Selasa, 16 Desember 2014

Bye, Semester 5!

Sebenarnya UAS sudah selesai semenjak kamis kemarin. Mudik? Tak menjadi seantusias semester yang lalu lalu. Ah, mungkin aku sudah mulai terbiasa disini. Jauh dari orang tua. Nahan dongkol hampir setiap hari. Ya, hitung-hitung menguji kesabaran. 

Semester 5 yang super dahsyat ini sudah kulalui. Semoga hasilnya memuaskan, sesuai dengan harapan. Masih terasa aroma kejar-kejaran deadline di satu malam, besoknya ujian dengan matakuliah yang berbeda dari tugas yang dikerjakan. Lalu kuliah mendadak di kampus ogan (1 jam dari kampus laya), siang pula. 

KLB alias Kejadian Luar Biasa banyak kualami di semester 5. Mulai dari bencana kabut asap di pertengahan semester 5 yang berlangsung cukup lama. Ini sangat menganggu pandangan. Karena tak kunjung hujan, asap susah hilang sementara hutan terus terbakar karena kering dan suhu panas. Dan kekeringan pun otomatis melanda daerah ini. Akupun merasakan dampak dari tak kunjung turunnya hujan ini. Kekeringan. Air susah di dapat, sumur2 kering. Musti hemat air. Untuk wudhu, 2 gayung, cukup. Mandi setengah ember, cukup. Baju tidur 2 kali pakai supaya tak banyak cucian. Nyuci baju seminggu sekali, hari minggu. Alhasil cucian menumpuk segunung. Nyuci dari jam 7 sampai jam 10, sudah biasa. Cuapeeek, kayak tukang laundry. Masih tentang kabut asap. Pagi-pagi kuliah pun serasa masih malam. Sempat satu hari, waktu kuliah pagi di kampus ogan saat kabut asap sedang parah-parahnya. Kiri kanan depan belakang bis asap semua. Jarak pandang tak sampai 1 km. Sesak, meskipun sudah pakai masker. Asap mengucur layaknya hujan. Sungguh parah kabut hari itu. Syukurlah bis yang ditumpangi aman. 

KLB lainnya, belum lama ini. Menjelang masa2 UAS. MACET total. Dari Permata sampai ke arah Palembang. Bus bukit, TM, bus dosen yang menuju indralaya semua balik arah. Karena tak ada akses untuk bisa menuju sini. Perkuliahan rata-rata diliburkan. Aku yang saat itu sudah terlanjur berangkat, mau tak mau harus melewati sela-sela truk dan bus. Ditambah jalan licin dan becek bekas hujan semalam. Serasa berada di film action. Di depan kampus pun mati langkah. Untung ada angkot yang masuk kampus. Sampai di kampus, benar saja. Tak ada yang kuliah kecuali kami (presentasi mandiri) supaya tak memperhambat UAS. Penyebab macet diketahui adalah truk kayu yang terbalik dan kayunya berceceran di jalan.

#latepost