Sebenarnya UAS sudah selesai semenjak kamis kemarin. Mudik? Tak menjadi seantusias semester yang lalu lalu. Ah, mungkin aku sudah mulai terbiasa disini. Jauh dari orang tua. Nahan dongkol hampir setiap hari. Ya, hitung-hitung menguji kesabaran.
Semester 5 yang super dahsyat ini sudah kulalui. Semoga hasilnya memuaskan, sesuai dengan harapan. Masih terasa aroma kejar-kejaran deadline di satu malam, besoknya ujian dengan matakuliah yang berbeda dari tugas yang dikerjakan. Lalu kuliah mendadak di kampus ogan (1 jam dari kampus laya), siang pula.
KLB alias Kejadian Luar Biasa banyak kualami di semester 5. Mulai dari bencana kabut asap di pertengahan semester 5 yang berlangsung cukup lama. Ini sangat menganggu pandangan. Karena tak kunjung hujan, asap susah hilang sementara hutan terus terbakar karena kering dan suhu panas. Dan kekeringan pun otomatis melanda daerah ini. Akupun merasakan dampak dari tak kunjung turunnya hujan ini. Kekeringan. Air susah di dapat, sumur2 kering. Musti hemat air. Untuk wudhu, 2 gayung, cukup. Mandi setengah ember, cukup. Baju tidur 2 kali pakai supaya tak banyak cucian. Nyuci baju seminggu sekali, hari minggu. Alhasil cucian menumpuk segunung. Nyuci dari jam 7 sampai jam 10, sudah biasa. Cuapeeek, kayak tukang laundry. Masih tentang kabut asap. Pagi-pagi kuliah pun serasa masih malam. Sempat satu hari, waktu kuliah pagi di kampus ogan saat kabut asap sedang parah-parahnya. Kiri kanan depan belakang bis asap semua. Jarak pandang tak sampai 1 km. Sesak, meskipun sudah pakai masker. Asap mengucur layaknya hujan. Sungguh parah kabut hari itu. Syukurlah bis yang ditumpangi aman.
KLB lainnya, belum lama ini. Menjelang masa2 UAS. MACET total. Dari Permata sampai ke arah Palembang. Bus bukit, TM, bus dosen yang menuju indralaya semua balik arah. Karena tak ada akses untuk bisa menuju sini. Perkuliahan rata-rata diliburkan. Aku yang saat itu sudah terlanjur berangkat, mau tak mau harus melewati sela-sela truk dan bus. Ditambah jalan licin dan becek bekas hujan semalam. Serasa berada di film action. Di depan kampus pun mati langkah. Untung ada angkot yang masuk kampus. Sampai di kampus, benar saja. Tak ada yang kuliah kecuali kami (presentasi mandiri) supaya tak memperhambat UAS. Penyebab macet diketahui adalah truk kayu yang terbalik dan kayunya berceceran di jalan.
#latepost
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda sopan, kami segan.