Kita tak akan pernah tahu bila tak diberi tahu. Sebuah pembelajaran bagi saya pribadi malam ini. Mungkin hal yang amat lumrah jika kita mendengar pribahasa "Banyak jalan menuju Roma". Kita tahu bahwa arti dari pribahasa itu adalah ada beribu jalan menuju kesuksesan. Ya, intinya itu. Semua orang pun tahu Roma tempat suci umat Nasrani. Saya sendiri yang seorang muslim memang tak pantas mengagungkan tempat itu. Memang, bukan itu maksud yang ingin saya sampaikan. Nampaknya saya terlalu bahagia. Allah SWT sudah kirimkan kejutan manis hari ini. Hanya ingin berbagi kebahagiaan dan sedikit memotivasi yang lain. Mungkin caranya belum benar.
Pemikiran orang itu beda-beda, ada yang luas pemahamannya dan ada yang sempit. Orang awam yang miskin ilmu dan menutup diri untuk belajar lebih (cuek) macam saya tidak pernah berpikir se-detail itu. Beruntung, teman lama yang satu ini mau mengingatkan. Sebagian yang lain tahu tapi acuh, tidak berani berpendapat, malu-malu, atau mungkin tidak tahu. Saya manusia biasa, sempat shock dan merasa terpojokkan dengan hal ini. Berhari-hari mungkin akan selalu terngiang.
Mari kita bercermin pada kejadian ini. Menjadikannya sebuah pelajaran berharga bagi kita. Saya sering kali mewanti-wanti diri saya sendiri. Apalagi di era modern dan makin canggih. Siapa pun bebas berpendapat. Namun ingat, harus HATI-HATI! Kita musti pandai menggunakan media sosial. Bisa jadi itu akan menjadi bumerang bagi kita. Bicara juga harus benar, jangan sampai menyakiti hati orang lain. Prilaku juga harus dijaga. Jangan mudah marah dan berkecil hati jika diberi tahu. Terkhusus untuk saya pribadi yang sedang berproses.
#Neng
Sekali lagi saya tekankan bahwa, kejadian ini merupakan pembelajaran luar biasa bagi saya. Ini yang perlu dicamkan betul-betul "Ingat, Kelihatan Sepele tapi berawal dari hal Sepele itulah muncul propaganda pada generasi seterusnya." Saya yang selalu berpikir dua, tiga, empat kali untuk melakukan sesuatu tapi nyatanya di lapangan sering kali melakukan sesuatu seperti "tak dipikirkan dulu". Saya sengaja tak menghapus status yang saya buat meskipun sejujurnya ada rasa malu. Saya ingin semua belajar. Belajar dari kesalahan yang sudah saya buat. Belajar agar tak melakukan kesalahan yang pernah saya lakukan. Instrospeksi kalau-kalau pernah atau bahkan masih menggunakan istilah "Roma" (bagi yang Muslim).
Mari kita bercermin pada kejadian ini. Menjadikannya sebuah pelajaran berharga bagi kita. Saya sering kali mewanti-wanti diri saya sendiri. Apalagi di era modern dan makin canggih. Siapa pun bebas berpendapat. Namun ingat, harus HATI-HATI! Kita musti pandai menggunakan media sosial. Bisa jadi itu akan menjadi bumerang bagi kita. Bicara juga harus benar, jangan sampai menyakiti hati orang lain. Prilaku juga harus dijaga. Jangan mudah marah dan berkecil hati jika diberi tahu. Terkhusus untuk saya pribadi yang sedang berproses.
#Neng