Translate

Rabu, 18 Desember 2013

Cabugur

Foto ini diambil saat semester 3. Bergaya ala ibu-ibu PKK. Ya, sedikit mengkhayal nanti kalo udah jadi ibu guru yang merangkap jadi ibu-ibu PKK. Will miss this moment! Cabugur alias calon ibu guru :)

Rabu, 11 Desember 2013

Kisah Mang Bay, Guru SMP dan Dosen Olahraga

Semenjak kuliah dan menetapkan tinggal bersama "wak" atau saudara jauh dari ibu, rutinitasku menunggu di pangkalan angkot tak jauh dari kampus. Ya, akses menuju ke rumah wak dari kampus memang agak susah. Jaraknya sih tak terlalu jauh cuma 7 KM, tapi angkot yang menuju ke arah sana yang susah. Ojek pun tak banyak. Sekalinya adapasti harganya mahal. Iya, disini ojeknyabiasa disebut bentor alias becak motor. Pengalaman naik bentor sih sekali, bayarnya 20 ribu. WOW, hampir 7x lipat dari harga yang harus aku bayar jika naik angkot seperti biasa. Itulah mengapa naik angkot jadi pilihan utama untuk pulang ke rumah wak. Meskipun harus menunggu uama bahkan satu jam di dalam angkot. Gerah, keringatan, panas, lapar, ditambah lagi jika badmood melanda. Lengkaplah  sudah penantian di dalam angkot.

Langit sudah menampakkan kegelapan. Awan hitam mulai merajai langit yang biru muda itu. Memang hari sudah hampir hujan, namun lalu-lalang kendaraan makin sore makin ramai. Tapi padatnya kendaraan tetap saja tak ada yang ke arah sana. Mau tak mau menanti di pangkalan angkotlah saya. Tak berapa lama saya duduk di sana, benar saja hujanpun tiba. Deras tapi tidak berlangsung lama. Duduk sendirian disana, sudah biasa. Toh masih ada bapak-bapak supir angkot yang sebagian besar sudah familiar dengan mukaku. Salah satunya lelaki paruh baya yang biasa dipanggil Mang Bay.

Beliau memang orang yang pertama kali mengantarkan aku, orang tuaku dan barang-barangku ke rumah wak. Waktu itu aku membawa banyak barang, maklum mahasiswa baru. Mulailah dia bertanya padaku tentang guru olahragaku saat di SMP.
"Dulu SMP 1?", tanya Mang Bay.
"Iyo mang.", jawabku.
"Kenal samo Iman, guru SMP 1?"
Sontak ingatanku kembali ke masa-masa saat aku olahraga di SMP. Guru olahraga SMP dulu, Pak Imanudin. Tentu saja aku ingat. Badannya besar, tinggi, putih dan rambutnya beruban. Ternyata Mang Bay dan Pak Iman dulunya adalah teman saat di sekolah olahraga. Selain itu mereka juga memiliki kenangan manis saat bersama. Ya, Pak Iman cuma bisa bahasa daerah kami saat di sekolah itu.

Tidak hanya itu, ternyata Mang Bay juga kenal dengan Ibu Marsiyem. Nama itu familiar di telingaku. Itu kan dosen olahraga saat aku di semester 1 dulu. Ternyata, Ibu Marsiyem adalah kakak kelas Mang Bay. Ibu yang selalu bersemangat saat mengajar, subhanallah. Begitu sempitnya dunia ini. Percaya atau tidak, cerita ini kutulis di dalam angkot. Bejubel dan rempong. Ya, kebanyakan penumpangnya adalah ibu-ibu. Hihihi.

Jumat, 06 Desember 2013

Oh, My Lecturers!

Begini enaknya jadi dosen, seenaknya saja menentukan jadwal kuliah. Oh -_-
*to be continue*

Kamis, 05 Desember 2013

Bukan Apa-apa, Cuma Gantungan Kunci


Apa yang Dilakukan Mahasiswa Bila Dosen Tidak Masuk?

Hari ini, setelah mata kuliah aplikasi komputer, dosen berikutnya tiba-tiba bilang kalau beliau tidak masuk. Ada yang senang, ya karena ancaman quiz mendadak tidak terjadi hari ini. Ada yang sedih, ya bukan karena tidak belajar tapi mudik terancam diundur. Huft, ya mahasiswa rantauan. Pikirannya cuma mudik (termasuk saya pribadi). Semester ini memang benar-benar semester penguji kesabaran. Anak-anak (re: mahasiswa) yang lain bisa menikmati minggu tenang di kampung halaman. Huhu, kalau masalah mengeluh, mahasiswa itu adalah makhluk paling mengeluh. Oke, lupakan tentang mudik yang terancam tertunda itu. Balik ke judul awal ya, apa yang dilakukan mahasiswa bila dosen tidak masuk? Jawabannya banyak. Biar saya rincikan satu-satu:
1. Nonton Film
Akhir-akhir ini sih, di kelas pada demam film korea judulnya The Heirs. Heboh kalo ngobrol masalah itu. Film ini sih masih bbaru banget malahan, ya gak salah sih kalo episode-episode selanjutnya paling ditunggu. Sampai-sampai ketua tingkat yang adalah kaum adam juga ikut-ikutan demam film ini. Bahkan yang awalnya tak begitu suka korea, malah sangat antusias kalo bahas film ini. WOW, pesona film ini.
2. Menikmati hotspot gratis
Yang ini, lumayanlah. Saya yang paling sering melakukan hal ini. Utamanya sih dipake buat social networking, buka facebook, twitter, dan nge-blog kayak sekarang, hihi. Yang pastinya lumayan buat cari tugas juga dong apalagi kalo lagi habis kuota hehe.
3. Curhat-curhatan
Momen ini sih sangat dibutuhkan pas lagi galau-galauan. Cie'elah anak muda wkwk. Biasalah, banyak masalah. Hal ini kebanyakan atau sering dilakukan para gadis kalo lagi marahan sama pacar, dikhianati pacar, ditinggal pergi gebetan, atau bahkan masalah keluarga.
4. Pacaran
Ehem, ini sih buat yang punya pacar. Yang jomblo, babay~  Karena di kelas gak ada yang cinlok, jadi banyak yang punya pacar tapi LDR. Momen ini bisa buat telponan, sms-an, mention-an, BBM-an, WA-an, atau pakai media yang lain deh.
5. Jajan
Ini buat manusia-manusia perut karet seperti saya. Baru juga jam 10 tapi sudah lapar tingkat dewa. Mau tidak mau ya, jajan dong. Beli sesuatu yang bisa mengganjal perut sampai makan siang nanti tiba. Sekitar jam 12. Atau alternatif lain, malakin teman yang lagi makan di kelas. Hahaha.
6. Mendengarkan Musik
Kalo yang ini sih buat orang-orang yang emang lebih senang mendengarkan musik daripada mendengar hebohnya suasana kelas. Biasanya sih, diiringi dengan nyanyinya juga.
7. Main Game
Ini buat pecinta game. Bisa main game di laptop atau main game di handphone. Yuhuuuu, main game memang menyenangkan dan bisa ketagihan. Hayoolooo yang sudah ketagihan main game. Dikurangi yaa..
8. Belajar
Kegiatan yang satu ini adalah kegiatan yang paling jarang atau hampir tidak mungkin ditemukan saat kelas kosong. Tapi tidak bisa dipungkiri kalo ada kok yang segelintir mahasiswa yang belajar tanpa dosen. Salut buat kelompok orang-orang yang seperti ini.
9. Membaca Al-Qur'an
Kegiatan ini sama halnya dengan point ke 8 tadi. Kegiatan ini sih biasa dilakukan oleh mahasiswa yang benar-benar sudah sadar dan paham tentang agama. Daripada menghabiskan waktu dengan kegiatan tidak jelas, lebih baik membaca Al-Qur'an dapat pahala. Subhanallah.

Sejauh ini, selama pengamatan saya jadi mahasiswa cuma ini yang terjadi di kelas tanpa dosen. Jenuh, mahasiswa memang butuh hiburan. Sekedar refreshing melepas penat dan bersenang-senang dengan caranya masing-masing. Dan ketika menengok ke depannya, ternyata harus terima kenyataan kalau deadline tugas menanti, ujian akhir semester di depan mata. Mumet, ya mumet. Pusing, ya pusing. Nikmati sajalah, toh semua akan berlalu. Pada akhirnya, kita akan merindukan masa-masa ini nantinya disaat kita tak jadi mahasiswa lagi.

Selasa, 03 Desember 2013

Media Pembelajaran

HAKIKAT MEDIA DALAM PEMBELAJARAN
A. Pembelajaran Sebagai Proses Komunikasi
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai positif dengan memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar. Pembelajaran melibatkan dua pihak, yaitu siswa sebagai pembelajar dan guru sebagai fasilitator. Kaitannya bahwa belajar membutuhkan interaksi, hal ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran merupakan proses komunikasi, artinya didalamnya terjadi proses penyampaian pesan dari seseorang (sumber pesan) kepada seseorang atau sekelompok orang (penerima pesan).
Baik buruknya sebuah komunikasi ditunjang oleh penggunaan saluran (media) dalam komunikasi tersebut. Karena pada dasarnya pembelajaran merupakan proses komunikasi, maka media termasuk dalam media pembelajaran.
B. Kedudukan Media dalam Sistem Pembelajaran
System adalah suatu totalitas yang terdiri dari sejumlah komponen atau bagian yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Pembelajaran dikatakan sebagai sebuah system karena didalamnya mengandung komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
C. Pengertian Media
Kata “media” berasal dari bahasa latin, merupakan bentuk jamak dari kata “medium”. Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara atau pengantar. Pengertian media menurut beberapa ahli :
Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Jadi media adalah perluasan dari guru (Schram, 1977). Sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun audio visual, termasuk teknologi perangkat kerasnya (NEA, 1969).
Alat untuk memberikan perangsang bagi siswa supaya terjadi proses belajar (Briggs, 1970). 
Segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran pesan (AECT, 1977).
Berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar (Gagne, 1970).
Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa untuk belajar (Miarso, 1989). media pembelajaran merupakan wadah dari pesan, materi yang ingin disampaikan adalah pesan pembelajaran, tujuan yang ingin dicapai adalah proses pembelajaran.
D. Manfaat Media
Secara umum, media mempunyai kegunaan :
1.Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalitas.
2.Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indera.
3.Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung anatar murid dengan sumber
belajar.
4.Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual,auditori dan kinestetiknya.
5.Member rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan
persepsi yang sama.
Selain itu, kontribusi media pembelajaran menurut Kemp dan Dayton, 1985 :
1.Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar
2.Pembelajaran dapat lebih menarik
3.Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar
4.Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek
5.Kualitas pembelajaran dapat ditingkatka
6.Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan
7.Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan
8.Peran guru berubahan kearah positif.
 sumber : http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/197210242001121-BAGJA_WALUYA/MEDIA_PEMBEL.GEOGRAFI/Hakikat_Media_dalam_Pembelajaran.pdf

Senin, 02 Desember 2013

Dasar Kesetimbangan Uap-Cair

Ditulis oleh Suparni Setyowati Rahayu pada 21-08-2009
 
Keberhasilan suatu operasi penyulingan tergantung pada keadaan setimbang yang terjadi antar fasa uap dan fasa cairan dari suatu campuran.Dalam hal ini akan ditinjau campuran biner yang terdiri dari kompoenen A (yang lebih mudah menguap) dan komponen B (yang kurang mudah menguap).Pada gambar 4.65 merupakan hubungan antara komponen A dan komponen B dengan suhu kesetimbangan uap-cair. Campuran dua komponen disebut juga dengan campuran biner.

Pada sumbu horisontal,menunjukkan fraksi dari komponen A. Diujung sebelah kiri ditandai dengan angka nol,artinya fraksi komponen A, xA dan yA = 0, atau pada titik tersebut merupakan komponen B murni. Disisi lain, pada ujung sebelah kanan,ditandai dengan angka 1, merupakan komponen A murni. Garis vertikal menunjukkan suhu, baik suhu A, B maupun campuran A dan B. Pada grafik tersebut terlihat bahwa titik didih (boiling point) dari komponen A murni lebih rendah dibanding komponen B,TA < TB. Hal ini menunjukkan bahwa,komponen A lebih mudah menguap dibanding komponen B.

Kurva bagian atas pada grafik tersebut, menunjukkan kurva untuk titik embun (dew point), sedangkan kurva dibagian bawah, merupakan kurva titik gelembung (bubble point). Ruang diatas kurva titik embun, bahan berada pada fase uap,sedangkan ruang dibawah kurva titik gelembung,bahan berada pada fase cair. Diantara kedua kurva tersebut, bahan berada pada fase campuran.
gbsamsu
gbmelintang
gbmelintang1

Dasar Peralatan Penyulingan

Kolom distilasi adalah kolom fraksionasi kontinu yang dilengkapi berbagai perlengkapan yang diperlukan. Umpan dimasukkan di sekitar pertengahan kolom dengan laju tertentu. Tray tempat masuk umpan dinamakan feed plate. Semua tray yang terletak di atas tray umpan adalah bagian rektifikasi (enriching section) dan semua tray di bawahnya, termasuk feed plate sendiri,adalah bagian stripping. Umpan mengalir ke bawah pada stripping section ini, sampai di dasar kolom di mana permukaan cairan ditetapkan pada ketinggian tertentu.

Cairan itu lalu mengalir dengan gaya gravitasi ke dalam reboiler.Dimana reboiler adalah alat penukar panas jenis penguap (vaporizer) dengan menggunakan pemanasan uap (steam) yang dapat menghasilkan komponen uap (vapor) dan mengembalikannya ke dasar kolom. Komponen uap tersebut lalu mengalir ke atas sepanjang kolom.Pada ujung reboiler terdapat suatu tanggul. Produk bawah dikeluarkan dari kolam zat cair itu pada bagian ujung tanggul dan mengalir melalui pendingin. Pendinginan ini juga memberikan pemanasan awal pada umpan melalui pertukaran kalor dengan hasil bawah yang panas.

Uap yang mengalir naik melalui bagian rektifikasi dikondensasi seluruhnya oleh kondensor dan kondensatnya dikumpulkan dalam akumulator (pengumpul D), di mana permukaan zat cair dijaga pada ketinggian tertentu. Cairan tersebut kemudian dipompa oleh pompa refluks dari akumulator ke tray teratas. Arus ini menjadi cairan yang mengalir ke bawah di bagian rektifikasi, yang diperlukan untuk berinteraksi dengan uap yang mengalir ke atas.

Tanpa refluks tidak akan ada rektifikasi yang dapat berlangsung dan kondensasi produk atas tidak akan lebih besar dari konsentrasi uap yang mngalir naik dari feed plate. Kondensat yang tidak terbawa pompa refluks di dinginkan dalam penukar kalor,yang disebut product cooler dan dikeluarkan sebagai produk atas. Karena tidak terjadi azeotrop, produk atas dan produk bawah dapat terus dimurnikan sampai tercapai kemurnian yang diinginkan dengan mengatur jumlah tray dan refluks ratio.

Distilasi kontinu dengan refluks efektif memisahkan komponen-komponen yang volatilitasnya sebanding. Dengan melakukan redistilasi berulang-ulang dapat diperoleh komponen yang hampir murni karena jumlah komponen pengotor lain sedikit. Metoda ini dimodifikasi menjadi lebih modern untuk 258 diterapkan pada skala industri dengan dihasilkannya distilasi metoda rektifikasi.

sumber : http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-industri/teknologi-proses/dasar-kesetimbangan-uap-cair/

How About Your December?

Ya, Desember itu adalah bulan paling akhir pada kalender masehi. Biasanya sih, pada bulan ini banyak tempat terutama di Indonesia yang akan diguyur hujan. Ini hari kedua di Bulan Desember 2013. Feels cold, yeah! Matahari memang tampak, namun dingin sehabis hujan petir semalam masih terasa sampai sekarang. Banyak orang ngetweet #DesemberWish di twitter sambil mengharapkan segala yang terjadi di bulan ini akan baik-baik saja. Tak ada yang lebih diharapkan pada Desember ini selain UAS LANCAR >>  LIBUR >> MUDIK. Entahlah, tak ada yang istimewa. Ehh, ada kok, ada. Tanggal 4 Desember adik laki-lakiku bernama Raymond Pratasti berulang tahun yang ke 13. Dia semakin besar dan semakin ganteng pastinya. Adikku..

Bagaimana dengan kisah cintamu di Desember ini? Ohh, tak usah ditanya. Masih sama seperti 19 tahun yang lalu saat aku baru dilahirkan. Berharap sih berharap, tapi yang diharapkan tak bisa diharapkan. Udah tuir dong 19 tahun? Udah, terus mau diapain coba.. Adikku yang akan berulang tahun itu pun sudah banyak cewek-cewek yang mendekati. Kakaknya? Pasrah sama keadaan sambil berharap yang diharapkan bisa benar-benar diharapkan. Aku rasa ini gila. Ya, aku bukan ukhti-ukhti yang pakai jilbab panjang dan selalu memakai rok. Aku cuma gadis 19 tahun yang belum mengenal cinta dan terobsesi untuk langsung nikah tanpa pacaran. Nevermind, cuma bisa mengkhayal yang baik-baik soal itu.

Desember, akhir tahun, terus tahun baru. Bagi orang awam seperti aku, tahun baru ya momen spesial meskipun tidak terlalu spesial atau mungkin lebih tepatnya berharap sesuatu yang spesial terjadi. Selaluuuu.. Dan di tahun ini pun demikian adanya.

Minggu, 01 Desember 2013

Sajak Pura-pura

Aku akan pura-pura tidak ingat
Pura-pura tidak tahu
Pura-pura tidak lihat
Pura-pura tidak dengar
Pura-pura tidak marah
Pura-pura tidak benci
Pura-pura tidak takut
Pura-pura tidak sakit
Pura-pura tidak sedih
Pura-pura tidak kecewa
Pura-pura tidak peduli
Pura-pura tidak kacau
Pura-pura tidak rindu
Pura-pura tidak cemburu
Ah, itu cuma pura-pura.

Minggu, 17 November 2013

Jacobus Henricus van't Hoff

Jacobus Henricus van't Hoff lahir di Rotterdam, Belanda pada 30 Agustus 1852 dan meninggal pada 1 April 1911. Ia memperoleh gelar doktor pada tahun 1874, menjadi pengajar di Universitas Vaterinary (1876). Pada tahun 1878 menjadi profesor kimia, mineralogi, dan geologi di Universitas Amsterdam.

Semasa hidupnya, van't Hoff telah banyak mengemukakan konsep tentang struktur senyawa organik (1871-1875), sedangkan pada tahun 1884-1885 ia juga mengemukakan konsep tentang termodinamika dalam kesetimbangan kimia. Pada tahun 1885, beliau melakukan penelitian tentang osmosis dan menyatakan bahwa tekanan osmotik larutan sebanding dengan konsentrasi, suhu dan koefisien i (koefisien van't Hoff). Melalui hasil penelitian ini, ia dapat membuktikan bahwa hukum termodinamika selain berlaku bagi larutan ideal, ia melanjutkan penelitian tentang koefisien i berdasarkan teori elektrolit dan nonelektrolit Arhennius.

Ilmu kimia semakin berkembang dengan konsep-konsep hasil penelitian van't Hoff. Oleh karena itu, ia mendapat hadiah nobel pertama di bidang kimia pada tahun 1901.

sumber: Belajar Kimia Secara Menarik: Das Salirawati, dkk.

Intan vs Arang

Orang awam termasuk juga kita mungkin sulit mempercayai bahwa grafit (arang) yang berwarna hitam, tidak menarik, murah, dan rapuh sama dengan intan yang berkilau, menarik, mahal, dan keras. Namun dengan penjelasan inikamu harus percaya. Grafit dan intan merupakan allotrop, artinya dua senyawa yang berbeda struktur molekulnya tetapi keduanya termasuk unsur karbon (C). Pada grafit seperti atom C berikatan dengan 3 atom C lainnya, sedangkan pada intan setiap atom C berikatan dengan 4 atom C lainnya. Kemajuan teknologi menyebabkan orang mampu mengubah grafit sintetik pada suhu 2000 derajat celcius dan tekanan 100.000 atm.

sumber: Belajar Kimia Secara Menarik: Das Salirawati, dkk.

Kamis, 14 November 2013

Guru - Karya : Putu Wijaya


November 14, 2013 at 12:04pm


Anak saya bercita-cita menjadi guru. Tentu saja saya dan istri saya jadi shok. Kami berdua tahu, macam apa masa depan seorang guru. Karena itu, sebelum terlalu jauh, kami cepat-cepat ngajak dia ngomong.

"Kami dengar selentingan, kamu mau jadi guru, Taksu? Betul?!"
Taksu mengangguk.

"Betul Pak."
Kami kaget.

"Gila, masak kamu mau jadi g-u-r-u?"
"Ya."

Saya dan istri saya pandang-pandangan. Itu malapetaka. Kami sama sekali tidak percaya apa yang kami dengar. Apalagi ketika kami tatap tajam-tajam, mata Taksu nampak tenang tak bersalah. Ia pasti sama sekali tidak menyadari apa yang barusan diucapkannya. Jelas ia tidak mengetahui permasalahannya.

Kami bertambah khawatir, karena Taksu tidak takut bahwa kami tidak setuju. Istri saya menarik nafas dalam-dalam karena kecewa, lalu begitu saja pergi. Saya mulai bicara blak-blakan.

"Taksu, dengar baik-baik. Bapak hanya bicara satu kali saja. Setelah itu terserah kamu! Menjadi guru itu bukan cita-cita. Itu spanduk di jalan kumuh di desa. Kita hidup di kota. Dan ini era milenium ketiga yang diwarnai oleh globalisasi, alias persaingan bebas. Di masa sekarang ini tidak ada orang yang mau jadi guru. Semua guru itu dilnya jadi guru karena terpaksa, karena mereka gagal meraih yang lain. Mereka jadi guru asal tidak nganggur saja. Ngerti? Setiap kali kalau ada kesempatan, mereka akan loncat ngambil yang lebih menguntungkan. Ngapain jadi guru, mau mati berdiri? Kamu kan bukan orang yang gagal, kenapa kamu jadi putus asa begitu?!"

"Tapi saya mau jadi guru."


"Kenapa? Apa nggak ada pekerjaan lain? Kamu tahu, hidup guru itu seperti apa? Guru itu hanya sepeda tua. Ditawar-tawarkan sebagai besi rongsokan pun tidak ada yang mau beli. Hidupnya kejepit. Tugas seabrek-abrek, tetapi duit nol besar. Lihat mana ada guru yang naik Jaguar. Rumahnya saja rata-rata kontrakan dalam gang kumuh. Di desa juga guru hidupnya bukan dari mengajar tapi dari tani. Karena profesi guru itu gersang, boro-boro sebagai cita-cita, buat ongkos jalan saja kurang. Cita-cita itu harus tinggi, Taksu. Masak jadi guru? Itu cita-cita sepele banget, itu namanya menghina orang tua. Masak kamu tidak tahu? Mana ada guru yang punya rumah bertingkat. Tidak ada guru yang punya deposito dollar. Guru itu tidak punya masa depan. Dunianya suram. Kita tidur, dia masih saja utak-atik menyiapkan bahan pelajaran atau memeriksa PR. Kenapa kamu bodoh sekali mau masuk neraka, padahal kamu masih muda, otak kamu encer, dan biaya untuk sekolah sudah kami siapkan. Coba pikir lagi dengan tenang dengan otak dingin!"

"Sudah saya pikir masak-masak."
Saya terkejut.

"Pikirkan sekali lagi! Bapak kasi waktu satu bulan!"


Taksu menggeleng.


"Dikasih waktu satu tahun pun hasilnya sama, Pak. Saya ingin jadi guru."

"Tidak! Kamu pikir saja dulu satu bulan lagi!"


Kami tinggalkan Taksu dengan hati panas. Istri saya ngomel sepanjang perjalanan. Yang dijadikan bulan-bulanan, saya. Menurut dia, sayalah yang sudah salah didik, sehingga Taksu jadi cupet pikirannya.

"Kau yang terlalu memanjakan dia, makanya dia seenak perutnya saja sekarang. Masak mau jadi guru. Itu kan bunuh diri!"


Saya diam saja. Istri saya memang aneh. Apa saja yang tidak disukainya, semua dianggapnya hasil perbuatan saya. Nasib suami memang rata-rata begitu. Di luar bisa galak melebihi macan, berhadapan dengan istri, hancur.

Bukan hanya satu bulan, tetapi dua bulan kemudian, kami berdua datang lagi mengunjungi Taksu di tempat kosnya. Sekali ini kami tidak muncul dengan tangan kosong. Istri saya membawa krupuk kulit ikan kegemaran Taksu. Saya sendiri membawa sebuah lap top baru yang paling canggih, sebagai kejutan.

Taksu senang sekali. Tapi kami sendiri kembali sangat terpukul. Ketika kami tanyakan bagaimana hasil perenungannya selama dua bulan, Taksu memberi jawaban yang sama.

"Saya sudah bilang saya ingin jadi guru, kok ditanya lagi, Pak," katanya sama sekali tanpa rasa berdosa.


Sekarang saya naik darah. Istri saya jangan dikata lagi. Langsung kencang mukanya. Ia tak bisa lagi mengekang marahnya. Taksu disemprotnya habis.

"Taksu! Kamu mau jadi guru pasti karena kamu terpengaruh oleh puji-pujian orang-orang pada guru itu ya?!" damprat istri saya.


"Mentang-mentang mereka bilang, guru pahlawan, guru itu berbakti kepada nusa dan bangsa. Ahh! Itu bohong semua! Itu bahasa pemerintah! Apa kamu pikir betul guru itu yang sudah menyebabkan orang jadi pinter? Apa kamu tidak baca di koran, banyak guru-guru yang brengsek dan bejat sekarang? Ah?"

Taksu tidak menjawab.


"Negara sengaja memuji-muji guru setinggi langit tetapi lihat sendiri, negara tidak pernah memberi gaji yang setimpal, karena mereka yakin, banyak orang seperti kamu, sudah puas karena dipuji. Mereka tahu kelemahan orang-orang seperti kamu, Taksu. Dipuji sedikit saja sudah mau banting tulang, kerja rodi tidak peduli tidak dibayar. Kamu tertipu Taksu! Puji-pujian itu dibuat supaya orang-orang yang lemah hati seperti kamu, masih tetap mau jadi guru. Padahal anak-anak pejabat itu sendiri berlomba-lomba dikirim keluar negeri biar sekolah setinggi langit, supaya nanti bisa mewarisi jabatan bapaknya! Masak begitu saja kamu tidak nyahok?"

Taksu tetap tidak menjawab.


"Kamu kan bukan jenis orang yang suka dipuji kan? Kamu sendiri bilang apa gunanya puji-pujian, yang penting adalah sesuatu yang konkret. Yang konkret itu adalah duit, Taksu. Jangan kamu takut dituduh materialistis. Siapa bilang meterialistik itu jelek. Itu kan kata mereka yang tidak punya duit. Karena tidak mampu cari duit mereka lalu memaki-maki duit. Mana mungkin kamu bisa hidup tanpa duit? Yang bener saja. Kita hidup perlu materi. Guru itu pekerjaan yang anti pada materi, buat apa kamu menghabiskan hidup kamu untuk sesuatu yang tidak berguna? Paham?"

Taksu mengangguk.


"Paham. Tapi apa salahnya jadi guru?"


Istri saya melotot tak percaya apa yang didengarnya. Akhirnya dia menyembur.

"Lap top-nya bawa pulang saja dulu, Pak. Biar Taksu mikir lagi! Kasih dia waktu tiga bulan, supaya bisa lebih mendalam dalam memutuskan sesuatu. Ingat, ini soal hidup matimu sendiri, Taksu!"

Sebenarnya saya mau ikut bicara, tapi istri saya menarik saya pergi. Saya tidak mungkin membantah. Di jalan istri saya berbisik.

"Sudah waktunya membuat shock therapy pada Taksu, sebelum ia kejeblos terlalu dalam. Ia memang memerlukan perhatian. Karena itu dia berusaha melakukan sesuatu yang menyebabkan kita terpaksa memperhatikannya. Dasar anak zaman sekarang, akal bulus! Yang dia kepingin bukan lap top tapi mobil! Bapak harus kerja keras beliin dia mobil, supaya mau mengikuti apa nasehat kita!"

Saya tidak setuju, saya punya pendapat lain. Tapi apa artinya bantahan seorang suami. Kalau adik istri saya atau kakaknya, atau bapak-ibunya yang membantah, mungkin akan diturutinya. Tapi kalau dari saya, jangan harap. Apa saja yang saya usulkan mesti dicurigainya ada pamrih kepentingan keluarga saya. Istri memang selalu mengukur suami, dari perasaannya sendiri.

Tiga bulan kami tidak mengunjungi Taksu. Tapi Taksu juga tidak menghubungi kami. Saya jadi cemas. Ternyata anak memang tidak merindukan orang tua, orang tua yang selalu minta diperhatikan anak.
Akhirnya, tanpa diketahui oleh istri saya, saya datang lagi. Sekali ini saya datang dengan kunci mobil. Saya tarik deposito saya di bank dan mengambil kredit sebuah mobil. Mungkin Taksu ingin punya mobil mewah, tapi saya hanya kuat beli murah. Tapi sejelek-jeleknya kan mobil, dengan bonus janji, kalau memang dia mau mengubah cita-citanya, jangankan mobil mewah, segalanya akan saya serahkan, nanti.

"Bagaimana Taksu," kata saya sambil menunjukkan kunci mobil itu. "Ini hadiah untuk kamu. Tetapi kamu juga harus memberi hadiah buat Bapak."

Taksu melihat kunci itu dengan dingin.


"Hadiah apa, Pak?"

Saya tersenyum.


"Tiga bulan Bapak rasa sudah cukup lama buat kamu untuk memutuskan. Jadi, singkat kata saja, mau jadi apa kamu sebenarnya?"

Taksu memandang saya.


"Jadi guru. Kan sudah saya bilang berkali-kali?"

Kunci mobil yang sudah ada di tangannya saya rebut kembali.


"Mobil ini tidak pantas dipakai seorang guru. Kunci ini boleh kamu ambil sekarang juga, kalau kamu berjanji bahwa kamu tidak akan mau jadi guru, sebab itu memalukan orang tua kamu. Kamu ini investasi untuk masa depan kami, Taksu, mengerti? Kamu kami sekolahkan supaya kamu meraih gelar, punya jabatan, dihormati orang, supaya kami juga ikut terhormat. Supaya kamu berguna kepada bangsa dan punya duit untuk merawat kami orang tuamu kalau kami sudah jompo nanti. Bercita-citalah yang bener. Mbok mau jadi presiden begitu! Masak guru! Gila! Kalau kamu jadi guru, paling banter setelah menikah kamu akan kembali menempel di rumah orang tuamu dan menyusu sehingga semua warisan habis ludes. Itu namanya kerdil pikiran. Tidak! Aku tidak mau anakku terpuruk seperti itu!"

Lalu saya letakkan kembali kunci itu di depan hidungnya. Taksu berpikir. Kemudian saya bersorak gegap gembira di dalam hati, karena ia memungut kunci itu lagi.

"Terima kasih, Pak. Bapak sudah memperhatikan saya. Dengan sesungguh-sungguhnya, saya hormat atas perhatian Bapak."


Sembari berkata itu, Taksu menarik tangan saya, lalu di atas telapak tangan saya ditaruhnya kembali kunci mobil itu.

"Saya ingin jadi guru. Maaf."


Kalau tidak menahan diri, pasti waktu itu juga Taksu saya tampar. Kebandelannya itu amat menjengkelkan. Pesawat penerimanya sudah rusak. Untunglah iman saya cukup baik. Saya tekan perasaan saya. Kunci kontak itu saya genggam dan masukkan ke kantung celana.

"Baik. Kalau memang begitu, uang sekolah dan uang makan kamu mulai bulan depan kami stop. Kamu hidup saja sendirian. Supaya kamu bisa merasakan sendiri langsung bagaimana penderitaan hidup ini. Tidak semudah yang kamu baca dalam teori dan slogan. Mudah-mudahan penderitaan itu akan membimbing kamu ke jalan yang benar. Tiga bulan lagi Bapak akan datang. Waktu itu pikiranmu sudah pasti akan berubah! Bangkit memang baru terjadi sesudah sempat hancur! Tapi tak apa."

Tanpa banyak basa-basi lagi, saya pergi. Saya benar-benar naik pitam. Saya kira Taksu pasti sudah dicocok hidungnya oleh seseorang. Tidak ada orang yang bisa melakukan itu, kecuali Mina, pacarnya. Anak guru itulah yang saya anggap sudah kurang ajar menjerumuskan anak saya supaya terkiblat pikirannya untuk menjadi guru. Sialan!

Tepat tiga bulan kemudian saya datang lagi. Sekali ini saya membawa kunci mobil mewah. Tapi terlebih dulu saya mengajukan pertanyaan yang sama.


"Coba jawab untuk yang terakhir kalinya, mau jadi apa kamu sebenarnya?"

"Mau jadi guru."


Saya tak mampu melanjutkan. Tinju saya melayang ke atas meja. Gelas di atas meja meloncat. Kopi yang ada di dalamnya muncrat ke muka saya.

"Tetapi kenapa? Kenapa? Apa informasi kami tidak cukup buat membuka mata dan pikiran kamu yang sudah dicekoki oleh perempuan anak guru kere itu? Kenapa kamu mau jadi guru, Taksu?!!!"

"Karena saya ingin jadi guru."


"Tidak! Kamu tidak boleh jadi guru!"

"Saya mau jadi guru."


"Aku bunuh kau, kalau kau masih saja tetap mau jadi guru."

Taksu menatap saya.


"Apa?"

"Kalau kamu tetap saja mau jadi guru, aku bunuh kau sekarang juga!!" teriak saya kalap.


Taksu balas memandang saya tajam.

"Bapak tidak akan bisa membunuh saya."


"Tidak? Kenapa tidak?"

"Sebab guru tidak bisa dibunuh. Jasadnya mungkin saja bisa busuk lalu lenyap. Tapi apa yang diajarkannya tetap tertinggal abadi. Bahkan bertumbuh, berkembang dan memberi inspirasi kepada generasi di masa yang akan datang. Guru tidak bisa mati, Pak."

Saya tercengang.


"O… jadi narkoba itu yang sudah menyebabkan kamu mau jadi guru?"

"Ya! Itu sebabnya saya ingin jadi guru, sebab saya tidak mau mati."


Saya bengong. Saya belum pernah dijawab tegas oleh anak saya. Saya jadi gugup.

"Bangsat!" kata saya kelepasan. "Siapa yang sudah mengotori pikiran kamu dengan semboyan keblinger itu? Siapa yang sudah mengindoktrinasi kamu, Taksu?"

Taksu memandang kepada saya tajam.


"Siapa Taksu?!"

Taksu menunjuk.


"Bapak sendiri, kan?"
Saya terkejut.

"Itu kan 28 tahun yang lalu! Sekarang sudah lain Taksu! Kamu jangan ngacau! Kamu tidak bisa hidup dengan nasehat yang Bapak berikan 30 tahun yang lalu! Waktu itu kamu malas. Kamu tidak mau sekolah, kamu hanya mau main-main, kamu bahkan bandel dan kurang ajar pada guru-guru kamu yang datang ke sekolah naik ojek. Kamu tidak sadar meskipun sepatunya butut dan mukanya layu kurang gizi, tapi itulah orang-orang yang akan menyelamatkan hidup kamu. Itulah gudang ilmu yang harus kamu tempel sampai kamu siap. Sebelum kamu siap, kamu harus menghormati mereka, sebab dengan menghormati mereka, baru ilmu itu bisa melekat. Tanpa ada ilmu kamu tidak akan bisa bersaing di zaman global ini. Tahu?"

Satu jam saya memberi Taksu kuliah. Saya telanjangi semua persepsinya tentang hidup. Dengan tidak malu-malu lagi, saya seret nama pacarnya si Mina yang mentang-mentang cantik itu, mau menyeret anak saya ke masa depan yang gelap.

"Tidak betul cinta itu buta!" bentak saya kalap.


"Kalau cinta bener buta apa gunanya ada bikini," lanjut saya mengutip iklan yang saya sering papas di jalan.


"Kalau kamu menjadi buta, itu namanya bukan cinta tetapi racun. Kamu sudah terkecoh, Taksu. Meskipun keluarga pacarmu itu guru, tidak berarti kamu harus mengidolakan guru sebagai profesi kamu. Buat apa? Justru kamu harus menyelamatkan keluarga guru itu dengan tidak perlu menjadi guru, sebab mereka tidak perlu hidup hancur berantakan gara-gara bangga menjadi guru. Apa artinya kebanggaan kalau hidup di dalam kenyataan lebih menghargai dasi, mobil, duit, dan pangkat? Punya duit, pangkat dan harta benda itu bukan dosa, mengapa harus dilihat sebagai dosa. Sebab itu semuanya hanya alat untuk bisa hidup lebih beradab. Kita bukan menyembahnya, tidak pernah ada ajaran yang menyuruh kamu menyembah materi. Kita hanya memanfaatkan materi itu untuk menambah hidup kita lebih manusiawi. Apa manusia tidak boleh berbahagia? Apa kalau menderita sebagai guru, baru manusia itu menjadi beradab? Itu salah kaprah! Ganti kepala kamu Taksu, sekarang juga! Ini!"

Saya gebrakkan kunci mobil BMW itu di depan matanya dengan sangat marah.


"Ini satu milyar tahu?!"


Sebelum dia sempat menjawab atau mengambil, kunci itu saya ambil kembali sambil siap-siap hendak pergi.

"Pulang sekarang dan minta maaf kepada ibu kamu, sebab kamu baru saja menghina kami! Tinggalkan perempuan itu. Nanti kalau kamu sudah sukses kamu akan dapat 7 kali perempuan yang lebih cantik dari si Mina dengan sangat gampang! Tidak perlu sampai menukar nalar kamu!"

Tanpa menunggu jawaban, lalu saya pulang. Saya ceritakan pada istri saya apa yang sudah saya lakukan. Saya kira saya akan dapat pujian. Tetapi ternyata istri saya bengong. Ia tak percaya dengan apa yang saya ceritakan. Dan ketika kesadarannya turun kembali, matanya melotot dan saya dibentak habis-habisan.

"Bapak terlalu! Jangan perlakukan anakmu seperti itu!" teriak istri saya kalap.
Saya bingung.

"Ayo kembali! Serahkan kunci mobil itu pada Taksu! Kalau memang mau ngasih anak mobil, kasih saja jangan pakai syarat segala, itu namanya dagang! Masak sama anak dagang. Dasar mata duitan!"

Saya tambah bingung.


"Ayo cepet, nanti anak kamu kabur!"

Saya masih ingin membantah. Tapi mendengar kata kabur, hati saya rontok. Taksu itu anak satu-satunya. Sebelas tahun kami menunggunya dengan cemas. Kami berobat ke sana-kemari, sampai berkali-kali melakukan enseminasi buatan dan akhirnya sempat dua kali mengikuti program bayi tabung. Semuanya gagal. Waktu kami pasrah tetapi tidak menyerah, akhirnya istri saya mengandung dan lahirlah Taksu. Anak yang sangat mahal, bagaimana mungkin saya akan biarkan dia kabur?

"Ayo cepat!" teriak sitri saya kalap.


Dengan panik saya kembali menjumpai Taksu. Tetapi sudah terlambat. Anak itu seperti sudah tahu saja, bahwa ibunya akan menyuruh saya kembali. Rumah kost itu sudah kosong. Dia pergi membawa semua barang-barangnya, yang tinggal hanya secarik kertas kecil dan pesan kecil:

"Maaf, tolong relakan saya menjadi seorang guru."


Tangan saya gemetar memegang kertas yang disobek dari buku hariannya itu. Kertas yang nilainya mungkin hanya seperak itu, jauh lebih berarti dari kunci BMW yang harganya semilyar dan sudah mengosongkan deposito saya. Saya duduk di dalam kamar itu, mencium bau Taksu yang masih ketinggalan. Pikiran saya kacau. Apakah sudah takdir dari anak dan orang tua itu bentrok? Mau tak mau saya kembali memaki-maki Mina yang sudah menyesatkan pikiran Taksu. Kembali saya memaki-maki guru yang sudah dikultusindividukan sebagai pekerjaan yang mulia, padahal dalam kenyataannya banyak sekali guru yang brengsek.

Pintu kamar tiba-tiba terbuka. Saya seperti dipagut aliran listrik. Tetapi ketika menoleh, itu bukan Taksu tetapi istri saya yang menyusul karena merasa cemas. Waktu ia mengetahui apa yang terjadi, dia langsung marah dan kemudian menangis. Akhirnya saya lagi yang menjadi sasaran. Untuk pertama kalinya saya berontak. Kalau tidak, istri saya akan seterusnya menjadikan saya bal-balan. Saya jawab semua tuduhan istri saya. Dia tercengang sebab untuk pertama kalinya saya membantah. Akhirnya di bekas kamar anak kami itu, kami bertengkar keras.

Tetapi itu 10 tahun yang lalu.
Sekarang saya sudah tua. Waktu telah memproses segalanya begitu rupa, sehingga semuanya di luar dugaan. Sekarang Taksu sudah menggantikan hidup saya memikul beban keluarga. Ia menjadi salah seorang pengusaha besar yang mengimpor barang-barang mewah dan mengekspor barang-barang kerajinan serta ikan segar ke berbagai wilayah mancanegara.

"Ia seorang guru bagi sekitar 10.000 orang pegawainya. Guru juga bagi anak-anak muda lain yang menjadi adik generasinya. Bahkan guru bagi bangsa dan negara, karena jasa-jasanya menularkan etos kerja," ucap promotor ketika Taksu mendapat gelar doktor honoris causa dari sebuah pergurauan tinggi bergengsi.

petiklah hikmah dibalik cerpen ini~

Rabu, 13 November 2013

Naluri Seorang Calon Guru

Saat matakuliah Media Pembelajaran Kimia berlangsung, dosen meminta mahasiswanya mempresentasikan media video untuk menjelaskan kompetensi dasar yang ada di kurikulum 2013. Ya, mulailah ketakutan-ketakutan seorang mahasiswa semester 3. Takut kalau berhadapan dengan siswa yang tidak menyukai pelajarannya nanti. Ya, bagi sebagian siswa SMA, termasuk saya adalah siswa yang kurang menyukai pelajaran kimia dulunya.

Selasa, 12 November 2013

CARAKU MENJAGA CINTAKU

Dengan tak menghubungimu,
tak juga mengirim pesan untuk menanyakan kabarmu.
Mungkin ini tak biasa,
Tapi bagiku,
Inilah cara terbaik mencintaimu.

Aku mencintaimu dengan menjauh darimu,
Bukan karena aku membencimu,
Justru karena aku sangat mencintaimu,
Dan aku ingin menjagaku juga menjagamu,
Menjaga tulusnya hatimu, juga menjaga kesucian hatiku.

Inilah caraku mencintaimu,
Dalam diamku,
Dalam ketulusanku,
dalam kesucianku,
dalam cara tak biasaku,

Meski sulit,
Meski berat,
Meski sakit untukku,
namun ku tahu ini pilihan terbaik agar kita tak terlalu saling mengharap.

Karena berharap hanya pantas pada Sang Pemberi Nafas,
Karena berharap hanya pantas digantungkan pada Sang Pengatur Detak Jantung,
PadaNya kuharap Dia khan menjagamu untukku,
PadaNya kutitipkan hatimu,

Biarlah ku hanya bisa menyapamu lewat senandung do'a,
Agar Untukmulah segala kebaikan,
Agar bersamamulah segala keindahan.

Rabu, 06 November 2013

Stereoisomer – Isomer Optical

Isomer optikal adalah salah satu bentuk dari stereoisomer. Halaman ini menjelaskan tentang stereoisomer dan bagaimana anda dapat mengenali adanya stereoisomer didalam sebuah molekul.
Apa yang dimaksud dengan stereoisomer?
Dalam stereoisomer, atom yang menghasilkan isomer berada pada posisiyang sama namun memiliki pengaturan keruangan yang berbeda. Isomer geometrik adalah salah satu contoh dari stereoisomer.
Isomer Optikal
Mengapa isomer optikal?
Dinamakan isomer optikal karena efek yang terjadi pada polarisasi sinar.
Substansi sederhana yang menghasilkan isomer optikaldikenal sebagaienansiomer.
  • Sebuah larutan mempolarisasi sinar datar sehingga berputar searah jarum jam. Enasiomer ini dikenal sebagaid atau bentuk (+) . ( d merupakan singkatan dari dextrorotatory.)Sebagai contoh, salah satu isomer optikal (enansiomer) dari asam amino alanin dikenal sebagai d-alanin atau (+)alanin.
  • Sebuah larutan mempolarisasi sinar datar sehingga berputar berlawanan arah dengan jarum jam. Enansiomer ini dikenal sebagail atau bentuk (-). ( l merupakan singkatan dari laevorotatory.) Enansiomer lain dari alanin dikenal sebagail-alanin atau (-)alanin.
  • Jika konsentrasi larutanseimbang maka putaran serah dan berlawanan jarum jam saling meniadakan.
  • Saat subtansi aktif optikal dibuat di laboratorium, biasanya dibuat dari campuran50/50 dari kedua enasiomer yang dikenal sebagai campuran rasemik (rasemic mixture) yang tidak memiliki pengaruh terhadap polarisasi sinar.
Bagaimana optikal isomer muncul
Contoh dari isomer optikal organik sebuah karbon yang dengan empat atom yang lain. Kedua model berikut ini memiliki jenis atom yang sama yang terikat ke carbon sebagai pusatnya, dan menjadi dua molekul yang berbeda.
Dengan jelas diperlihatkan pada gambar bagian oranye dan biru tidak berada pada posisi yang sama. Dapatkah anda mendapatkannya hanya dengan memutar molekul tersebut? Gambar selanjutnya memperlihatkan apa yang anda dapatkan bila andamemutar molekul B.
Tetap saja tidak menjadi sebuah molekul yang sama. Dan tidak mungkin anda bisa mendapatkan yang sama hanya denga memutar molekul. Sehingga kedua molekul diatas merupakan isomer.
Hal ini terjadi karena adanya perbedaan sudut yang terjadi sewaktu berikatan.
Apa yang akan terjadi jika terdapat dua buah atom yang sama yang terikat pada karbon? Gambar berikut akan menjelaskannya.
Kedua model disusun sama seperti model sebelumnya, namun atom biru dapantikan dengan atom merah muda.
Perputaran dari molekul B menghasilkan molekul yang sama dengan molekul A. Anda mendapatkan isomer optikal hanya apabila kempat grup yang terikat dengan karbon berbeda.
Molekul Kiral dan Akiral
Perbedaan yang esensial dari kedua contoh diatas berada pada simetri dari molekul.
Jika ada duah buah atom yang sama terikat pada atom karbon, maka molekul akan memiliki sebuah bidang simetri (plane of symmetry). Jika anda membayangkan memotong melalui molekul, bagian kanan akan sama dengan bagian kiri.
Saat empat buah atom yang berbeda terikat dengan atom. Tidak terdapatsimetri pada molekul.
Molekul yang tidak memiliki bidang simetri disebut sebagai kiral. Atom karbon dimana empat atom yang berbeda berikatan disebut sebagai inti kiral atau atom karbon asimetri.
Molekuk pada bagian kiri (yang memiliki bidang simetri) disebut sebagaiakiral.
Hanya molekul kiral yang memiliki isomer optikal.
Hubungan antara enansiomer-enansiomer
Salah satu enansiomer merupakan bayangan cermin dari enansiomer yang lain.
Kedua isomer (yang asli dan bayangannya) memiliki struktur ruangyang beda dan bukan molekul yang sama.
Saat molekul akiral (molekul yang memiliki bidang simetri) dicerminkan, anda dapat mendapatkan hasil pencerminan tersebut hanya dengan memutar molekul awal. Sehingga menghasilkan dua molekul yang identik.
Contoh nyata dari isomer optikal
Butan-2-ol
Atom karbon asimetrik pada senyawa (dimana empat buah grup yang berbeda terikat) ditunjukkan dengan bintang.
Sangat penting untuk menggambar isomer secara tepat. Gambarlah dengan menggunakan standar penggambaran ikatan untuk menunjukkan pengaturan 3D disekitar atom karbon asimetrik. Lalu gambar pencerminannya (serta cerminnya bila diperlukan).
Perhatikan bahwa anda tidak perlu menggambar bayangan cermin dari semua angka dan huruf (akan menjadi sulit dibaca bila anda membuatnyamenjadi bayangan cermin). Namun cukup berguna bila anda membalik grup yang besar, sebagai contoh rtil pada bagian puncak dari gambar molekul diatas.
Tidak penting bagaimana anda menggambar empat grup disekitar karbon. Selama anda menggambar bayangannyasecara akurat, anda telat menggambar dua buah isomer.
Jadi yang mana dari kedua isomer ini yang merupakand-butan-2-ol dan yang mana yang merupakan l-butan-2-ol? Tidak ada cara yang mudah untuk mengetahuinya. Anda dapat mengabaikannya untuk sementara ini.
asam 2-hidroksipropanoik (lactic acid)
Sekali lagi, carbon kiral ditunjukkan dengan bintang.
Kedua enansiomernya yaitu:
Sangat penting pada kali ini unuk menggambarCOOH secara terbalik pada bayangan cermin. Jika tidak ada kemungkinan besar anda menggabungkannya dengan carbon pusat secara salah.
Jika anda menggambar seperti diatas anda telah salah menggambar molekul ini.
asam 2-aminopropanoik(alanine)
Merupakan amino asam yang terjadi secara natural. Secara struktur mirip dengan contoh sebelumnya, hanya -OH digantikan dengan -NH2
Kedua enansiomernya:
Hanya l-isomer yang terbentuk secara natural (Walau anda tidak dapat mengetahui yang mana yang merupakan l-isomer hanya dengan melihat struktur diatas). Merupakan hal yang biasa pada sistem alamiah hanya adanya salah satu karbon optikal. Tidak terlalu sulit menjelaskannya. Karena molekul memiliki struktur ruang yang berbeda dengan grup-grupnyahanya salah satu saja yang dapat berpasangan dengan enzim yang bekerja sama dengannya.
Pada laboratorium, biasanya pada sintesis dihasilkan kedua buah bentuk secara seimbang dan menjadikannya campuran rasemik.