Translate

Kamis, 26 Februari 2015

Serba-serbi Wisuda

Satu hal yang kusuka dari musim wisuda selain banyak bunga cantik yang dijual hanya di musim wisuda seperti sekarang ini, yaitu atmosfer kebahagiaan dimana-mana. Yang paling berbahagia, ya yang sedang wisuda. Seolah jadi tokoh utama. Keluarga datang, teman datang, sahabat datang, adik-adik tingkat datang memberi dukungan dan selamat. Jadi orang paling cantik, paling ganteng. Kebaya-kebaya indah membalut tubuhnya. Jas, dasi, dan sepatu kulit nampak mempergagah yang memakainya. Seolah lega, karena sudah menunaikan amanah orang tua. Susahnya bukan main, untuk mendapat toga dan medali biru. Akhirnyaaaa... Aah, aku suka suasana ini.

Lalu, di sudut pandang lain.. Aku dan semua yang masih berjuang ini, berharap di sana. "Semoga cepet nyusul". Nyusul wisuda pastinya. Berapa kali aku menghadiri wisuda, baru tadi merasa sedih. Sadar bahwa kakak tingkat yang dulunya sering main harus menempuh hidup barunya dengan gelar S.Pd. Tak bisa kutemui mereka di kampus lagi. Bahagia pastinya, karena kali ini prodi kami banyak yang diwisuda. Tak seperti biasanya. Kakak-kakak yang sering kami "olok-oloki", mbak-mbak yang sering memotivasi. Aku akan merindukan kalian. Rasanya baru kemarin kita bertemu, hari ini kalian sudah diwisuda.

Kak Susi, kakak tingkat yang pembimbing akademiknya sama denganku. Selamat kak, akhirnya bisa menakhlukkan bapak kita itu. Yang akan selalu kuingat kak, pesanmu tadi siang. "Semangat yo, takhlukkan Pak Andi!" Bukan berlebihan bagi kami, sungguh berurusan dengan bapak memang agak susah. Mahasiswanya tahu betul karakter bapak, apalagi anak PA nya macam kami ini. Aku gentar selama ini. Namun sungguh terenyuh. Kak susi bisa, kenapa aku tidak?

Tahun depan, inshaa Allah. Aku akan mengenakan kebaya dengan tatanan jilbab cantik. Maju ke podium dengan mengenakan selempang bertuliskan "DENGAN PUJIAN" Aamiin. Aku akan menakhlukkan dunia. 2016, namaku sudah ada tambahan S.Pd. di belakangnya. Tunai sudah satu kewajibanku terhadap negara, universitas dan orang tuaku. Mereka sponsor luar biasa di hidupku.

Tak muluk-muluk kan? Impian seorang aku ini. Satu lagi, terlintas dipikiranku saat berada di tengah ramainya penjual bunga. Adakah mereka yang akan memberiku bunga sembari mengucapkan selamat? We'll see..

Senin, 23 Februari 2015

[Bukan] Secret Admirer #2

Satu waktu aku menerima pesan singkat dari nomor baru yang berisi "Assalamualaikum Wr Wb" sekitar jam 5.30. Sepertinya sengaja nge-tes apakah aku sudah bangun dan sholat subuh. Yah karena tak kukenal, sudahlah abaikan. Toh aku juga tak punya waktu untuk SMS-an. Pagiku singkat sekali. Banyak hal yang mesti kulakukan. Meski kuliah jam 8. Agak siang dari anak sekolahan biasanya.

Lalu, sorenya. 17.10. Pesan yang sama kembali kuterima dari nomor baru itu. "Assalamualaikum Wr Wb" Karena aku penasaran, jadi kujawab saja salamnya. "Wa'alaikum salam Wr Wb" Langsung saja dia balas "sehat neng?" Alamaaak, seketika aku berkata dalam hati. Sudah kuduga, dia pasti orangnya. Tapi aku tak begitu mudahnya menganggap itu benar-benar dia. Pura-pura tidak tahu, rasanya perlu.

Berikutnya, 1 2 3 tanda bahwa benar dia orangnya mulai kukumpulkan. Aneh. Ia tetap saja tak mau mengaku siapa. Sudahlah, toh aku sudah yakin dia orangnya. Tapi akhir-akhir ini banyak nomor baru yang mengirimkan SMS macam-macam. Kebanyakan kuabaikan. Maaf, jika hanya pesan yang kuterima tak HARUS kubalas. Aku akan mengabaikannya. Beberapa juga karena pesan itu sudah kadaluwarsa alias sampainya terlambat. Itu juga jarang kubalas.

Seolah sudah lama aku tak melihatmu. Kemarin, betapa aku tak terkejut. Kau berada tepat di depan mataku. Meski kau datang nyatanya bukan untuk aku. Kita memang tak pernah bertegur sapa seperti layaknya teman biasa, tidak. Sesekali aku melihat ke arahmu. Ah, aku tak enak hati. Disana ada orang yang tahu kalau kita punya "sesuatu". Kulihat kau memang sedikit menundukkan matamu, menghindari pandangan denganku. Baguslah.

Lalu hari ini, kau "modusan" menanyakan "libur panjang gak mudik?" Wahaha Maafkan aku yang cuek dan culas ini, itu memang caraku. Tapi aku cukup senang bahwa ada yang selalu memberikan semangat untuk kuliah, mendoakan untuk kelulusanku. Kelancaran studiku, wisuda secepatnya. Dia memang tahu, itu tujuan utamaku. Anak akademik, katanya. Beda dengan dia yang seorang aktivis kelas kakap setauku.

[Bukan] Secret Admirer

Seolah tau satu sama lain. Seolah dekat sedekat urat nadi. Namun nyatanya tidak. Aku lebih nyaman melihatmu dari kejauhan. Melihat dari punggungmu. Berada satu meter di dekatmu, sungguh aku sangat gelisah. Tahu bahwa kau ada di belakangku juga membuatku "risih". Oh maaf, jika aku memalingkan muka saat mata kita saling temu. Bukan karena marah, sombong atau apalah. Aku malu menampakkan wajah yang kian memerah, tangan yang makin gemetar.

Aku tak menegur sapa. Oh maaf, hanya senyum yang bisa aku berikan kemudian berlalu ketika kau berada tepat di depan mata. Taukah dirimu? Sekali lagi aku malu. Jika harus menatap matamu lama-lama. Ah bukan, berlama-lama melihat dirimu dari dekat sungguh membuatku tak nyaman.

Mungkin kau akan mengira bahwa aku menghindar? Iya. Bukan bermaksud demikian, tapi aku tak biasa terlalu dekat dengan pria. Belum waktunya. Sungguh aku tak ingin menghancurkan prinsip hidup selama ini. Bersyukur bahwa prinsipku selaras dengan ajaran agamaku. Tak ada istilah pacaran, adanya menikah (pacaran setelah menikah). Oh maaf, mungkin dirimu lebih tau dari aku perihal itu.

Aku mungkin bisa menerka maksudmu mengumpamakan aku "mentari" yang akan selalu menyinari hidupmu. Terlalu dini, di umur perkenalan yg masih seumur jagung ini. Tentu saja, gadis mana yang tidak bahagia hatinya. Sungguh udara panas kala itu merubah tubuh menjadi dingin berkucuran keringat. Menjauh dan mengalihkan pembicaraan adalah hal yang tepat rasanya untuk memperkecil risiko terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Meski sejujurnya, saat menjelang tidur hal tersebut selalu teringat lagi dan lagi.

Melihatmu jarang. Bertegur sapa tak pernah. Namun kau sering menjadi tokoh utama di bunga tidurku. Lalu ketika kau menyapaku satu waktu, seakan melepas rindu dengan teman lama. Sangat dekat. Komunikasi yang tek intens ini membuatku selalu rindu. Menjadi teman baikmu di dunia maya, aku sudah senang. Tak perlu terlalu jauh.

Minggu, 08 Februari 2015

IODIN


LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I
IODIN



 







    
Nama                         :  Ina Ayu Nengtyas                         
NIM                            :  06121010013  
Kelompok                  :  4 (Empat)
Dosen Pembimbing   : Drs. M. Hadeli L., M.Si


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2014
PERCOBAAN 7

I.          Judul Percobaan              : Iodin
II.          Tanggal Percobaan          : 04 November 2014
III.          Tujuan                               :
1.      Tujuan Umum            
            Mahasiswa memahami reaksi karakteristik iodine
2.      Tujuan Khusus         
Dalam melakukan kegiatan laboratories, mahasiswa mampu :
a.       Menjelaskan interaksi iodine terhadap berbagai kepolaran pelarut
b.      Mengidentifikasi sifat redoks terhadap berbagai kation ( Fe3+, Cu2+, dan Hg2+ )

IV.          Dasar Teori                       :
Iodin merupakan salah satu anggota halogen yang berupa padatan pada temperatur kamar  hingga untuk keperluan percobaan mudah ditangani. Iodin mempunyai karakteristik antara lain sifat polaritas yang signifikan dalam golongannya hingga kelarutannya dalam pelarut dengan berbagai tingkat kepolaran dapat di identifikasi. Sifat lain yang sangat dramatik yaitu interaksinya dengan amilum menghasilkan warna biru dan ini merupakan indikator untuk membedakan dengan ionnya iodida ; dengan demikian sifat sebagai oksidator dalam sistem I2 – I- sangat informatif dalam proses redoks. Karakteristik lain yang berbeda dari golongannya yaitu kemampuannya membentuk senyawa komplek sebagai ion I3- ( I2 dalam I- ).
Iodin terdapat di air laut hanya sampai kadar 6.10-7 %, tetapi senyawa ini terkonsentrasi dalam spesies rumput laut tertentu, dimana abunya dapat dijadikan sebagai sumber iodin yang layak untuk diperjualbelikan. Iodin terkandung dalam hormon pengatur pertumbuhan tiroksin, yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Kebanyakan garam dapur yang dijual mengandung 0,01 %. NaI tambahan untuk mencegah penyakit gondong, yaitu pembengkakan kelenjar tiroid. Perak iodida digunakan dalam film fotografik berkecepatan tinggi.
Sifat-sifat Iodin
Iod adalah padatan berkilauan berwarna hitam kebiru-biruan, menguap pada suhu kamar menjadi gas ungu biru dengan bau menyengat. Iod membentuk senyawa dengan banyak unsur, tapi tidak sereaktif halogen lainnya, yang kemudian menggeser iodida. Iod menunjukkan sifat-sifat menyerupai logam. Iod mudah larut dalam kloroform, karbon tetraklorida, atau karbon disulfida yang kemudian membentuk larutan berwarna ungu yang indah. Iod hanya sedikit larut dalam air.
Keelektronegatifan halogen (terkecuali iodin) yang lebih besar dari keelektronegatifan atom karbon berarti bahwa pasangan elektron dalam ikatan karbon-halogen akan tertarik ke ujung halogen, sehingga membuat halogen sedikit bermuatan negatif (-) dan atom karbon sedikit bermuatan positif (+) kecuali untuk ikatan karbon-iodin.
Walaupun ikatan karbon-iodin tidak memiliki dipol permanen, ikatan ini sangat mudah dipolarisasi oleh apapun yang mendekatinya. Coba anda bayangkan sebuah ion negatif yang mendekati ikatan ini dari sisi yang berjauhan dengan ujung atom karbon.
Kegunaan
Senyawa iod sangat penting dalam kimia organik dan sangat berguna dalam dunia pengobatan. Iodida dan tiroksin yang mengandung iod, digunakan sebagai obat, dan sebagai larutan KI dan iod dalam alkohol digunakan sebagai pembalut luar. Kalium iodida juga digunakan dalam fotografi. Warna biru tua dengan larutan kanji merupakan karakteristik unsur bebas iod. Kegunaan lain iodin adalah sebagai obat antiseptik, mengidentifikasi amilum, kalium Iodat (KIO3) ditambahkan pada garam dapur, iodoform (CHI3) merupakan zat organik, perak Iodida (AgI) digunakan dalam film fotografi.

V.          Alat dan Bahan                :
a.       Tabung uji (reaksi)
b.      Kristal Iodin ( I2 )
c.       Larutan I2 dalam KI
d.      Diklorometana
e.       Air
f.       Larutan Cu(NO3)2  0,1 M
g.      Larutan KI  1 M
h.      Etanol  (95 %)
i.        Larutan Amilum / kanji
j.        Kloroform
k.      Larutan Fe(NO3)3  0,1 M
l.        HgCl
VI.          Prosedur                            :
1.        Tambahkan air (~ 2 mL) kedalam tabung uji reaksi yang berisi sebuah kristal (kecil) iodine, kocok dan catat hasil amatan anda.
2.        Tambahkan larutan KI, 1 M, (~2 mL) ke dalam tabung uji reaksi yang berisi sebuah kristal (kecil) iodine, kocok dan catat hasil amatan anda.
3.        Tambahkan etanol (~ 2 mL) kedalam tabung uji reaksi yang berisis sebuah kristal (kecil) iodine, kocok dan catat hasil amatan anda.
4.        Tambahkan kloroform (~ 2 mL) ke dalam tabung uji reaksi yang berisi sebuah kristal (kecil) iodine, kocok dan catat hasil amatan Anda.
5.        Tambahkan diklorometana ( ~ 2 mL) ke dalam tabung uji reaksi yang berisi sebuah kristal (kecil) iodine, kocok dan catat hasil amatan Anda.
6.        Tambahkan diklorometana (~ 2 mL) ke dalam tabung uji reaksi yang berisi larutan I2- (I2 dalam I-) (~ 0,5 mL), kocok dan catat hasil Amatan Anda.
7.        Tambahkan kloroform (~ 2 mL) ke dalam tabung uji reaksi yang berisi larutan I2- (I2 dalam I-) (~0,5 mL ), kocok dan catat hasil amatan Anda.
8.        Ke dalam tabung uji reaksi yang berisi larutan I2- (I2 dalam I- ) (~ 0,5 mL) tambahkan air (~ 2 mL) kemudian beberapa tetes larutan kanji (amilum) dan catat hasil amatan Anda.
9.        Ke dalam tabung uji reaksi berisi larutan 0,1 M Fe(NO3)3  (~ 1 mL) tambahkan tetes demi tetes larutan KI (1 M) hingga ~ 5 tetes, catat hasil amatan Anda.
10.    Uji salah satu hasil reaksi kegiatan (9) diatas.
11.    Ke dalam tabung uji reaksi berisi larutan 0,1 M Cu(NO3)2  (~ 1 mL) tambahkan tetes demi tetes larutan KI ( 1 M ) hingga tidak lagi terjadi endapan (~ 5 tetes), catat hasil amatan Anda.
12.    Ke dalam tabung uji reaksi yang berisi larutan HgCl2 (0,1 M, ~ 1 mL) tambahkan tetes demi tetes larutan KI ( 1 M ) hingga endapan yang terjadi larutan kembali (>; mL), catat hasil amatan Anda.

VII.          Hasil Pengamatan             :
NO
PERLAKUAN
HASIL PENGAMATAN
1
Kristal iodine + 2 mL air
Kristal iodin ditambahkan  H2O (air)
     (coklat)                         (tidak berwarna)
à Setelah direaksi maka akan terbentuk larutan berwarna orange muda
2
Kristal iodine + 2 mL KI (1M)
Kristal iodin ditambahkan KI (1M)
     (coklat)                ( tidak berwarna)
à Setelah direaksikan maka akan terbentuk larutan berwarna merah kecoklatan
3
Kristal iodin + 2 mL Etanol (95 %)
Kristal iodin ditambahkan Etanol ( 95 %)
     (coklat)                ( tidak berwarna)
à Setelah direaksikan maka akan terbentuk larutan berwarna coklat kemerahan
4.
Kristal iodin + 2 mL Kloroform
Kristal iodin ditambahkan Kloroform
     (coklat)                ( tidak berwarna)
à Setelah direaksikan maka akan terbentuk larutan yang berwarna ungu tua.
5.
Kristal iodin + 2 mL Diklorometana
Kristal iodin ditambahkan diklorometana
     (coklat)                ( tidak berwarna)
à Setelah direaksikan maka akan terbentuk dua lapisan. Lapisan atas berwarna kuning dan lapisan bawah berwarna merah muda
6. 
0,5 mL I2 dalam KI + 2 mL Diklorometana
I2 dalam KI ditambahkan Diklorometaana
     (coklat)                        ( tidak berwarna)
à setelah direaksikan maka pada larutan akan terbentuk larutan berwarna ungu tua
7
0,5 mL I2 dalam KI + 2 mL Kloroform
I2 dalam KI ditambahkan kloroform
     (coklat)                ( tidak berwarna)
à Setelah direaksikan maka akan terbentuk dua lapisan. Lapisan atas berwarna kuning dan lapisan bawah berwarna merah muda
8.
0,5 mL I2 dalam KI + 2 mL air + beberapa tetes amilum
0,5 mL I2 dalam KI ditambahkan 2 mL air lalu
          (coklat )                            (tidak berwarna)
 ditambahkan kembali dengan  1 tetes amilum
                                                     (putih keruh)
à setelah direaksikan maka pada larutan akan terbentuk larutan berwarna kuning
9.
2 mL Fe(NO3)3 (0,1 M) + 5 tetes KI
2 mL Fe(NO3)3 ditambahkan 5 tetes KI
     (oranye)                         (tidak berwarna)
à setelah direaksikan maka pada larutan akan terbentuk larutan berwarna orange
10
TIDAK DILAKUKAN
-
11.
0,5 mL I2 dalam KI + 2 mL air + beberapa tetes amilum tetes KI (I M) + Cu(NO3)2  + KI
Ke dalam larutan hasil reaksi no. 8 ditambahkan 1 mL Cu(NO3)2  dan  5 tetes KI
     (biru)                                (tidak berwarna)
à setelah direaksikan tidak terjadi perubahan pada larutan, akan tetapi warna kuning agak memudar.
12
Kristal iodin + 2 mL Diklorometana + 1 mL HgCl2 (0,1 M) +  beberapa tetes KI (I M)
Ke dalam larutan hasil reaksi no. 5 ditambahkan 1 mL HgCl2 dan tetes demi tetes KI
(tidak berwarna)                           (tidak berwarna)
à Setelah direaksikan larutan membentuk 3 lapisan. Lapisan atas berwarna ungu, lapisan tengah berwarna orange muda dan lapisan bawah berwarna ungu tua.

VIII.          Persamaan Reaksi            :
1)       H2O + I2(s)            
2)       KI(aq) + I2(s)                                                         K+ (aq) + I3-(aq)
3)       C2H5OH(aq) + 1 1/2 I2(s)                                  C2H4I(aq) + I2(g) + H2O(l)
4)       CHCl3(aq) + 3KI(aq)                                  CHI3(aq) + 3KCl(aq)
5)       CH2Cl2(aq)  + 2KI(aq)                               2KCl(aq) + CH2I2(aq)
6)       Fe(NO3)3(aq) + 3KI(aq)                            3KNO3(aq) + FeI3(aq)
7)       2Cu(NO3)2(aq) + 4KI(aq)                         4KNO3(aq) + 2CuI(s) + I2(g)
8)       HgCl2(aq) + 2KI(aq)                                 HgI2(aq) + 2KCl(aq)
IX.          Pembahasan                     
Percobaan kali ini mengeni iodin. Bahan yang digunakan adalah kristal iodin, larutan I2 dalam KI, diklorometana, kloroform, Cu(NO3), Fe(NO3)3, HgCl2 dan etanol. Pada percobaan ini kristal iodin direaksikan masing-masing dengan air, KI, etanol, diklorometana dan kloroform. Selanjutnya larutan I3- ( I2 dalam I- ) direaksikan dengan diklorometana, kloroform, amilum dan Fe(NO3)3.
Pada perlakuan pertama dengan menggunakan air sebagai pelarut, dimana pada penambahan antara air dan kristal iodin maka kristal larut dan larutan menjadi berwarna orange muda. Secara teori iodin larutan sangat sedikit didalam air, sehingga dianggap tidak dapat melarut di dalam air. Pada perlakuan kedua dengan penambahan KI sebagai pelarut , maka semua kristal larut dan larutan menjadi merah kecoklatan. Perlakuan ketiga dengan mereaksikan kristal iodin dengan pelarut etanol 95 % yang menyebabkan larutan berwarna coklat kemerahan.
Pelakuan keempat kristal iodin direaksikan dengan kloroform akan menghasilkan larutan berwarna ungu tua. Perlakuan kelima dengan mereaksikan kristal iodin ke dalam pelarut dikrolometana yang membentuk dua lapisan, lapisan atas berwarna kuning dan lapisan bawah berwarna merah muda. Untuk perlakuan keenam kristal iodin direaksikan dengan diklorometana menghasilkan larutan berwarna ungu tua. Perlakuan ketujuh digunakan larutan I2 dalam KI yang direaksikan dengan kloroform maka terbentuk dua lapisan yakni lapisan atas berwarna kuning sedangkan lapisan bawah berwarna merah muda.
Perlakuan kedelapan dengan mereaksikan larutan I2 dalam KI dengan air dan beberapa tetes amilum sehingga larutan berwarna kuning padahal seharusnya berwarna biru yang menandakan adanya interaksi iodin dengan amilum. Pada perlakuan kesembilan, larutan Fe(NO3)3 yang ditambahkan beberapa tetes larutan KI sehingga larutan menjadi berwarna orange. Hal ini dipengaruhi karena adanya interaksi antara iodin dengan besi.
Perlakuan kesepuluh tidak dilakukan, karena pada perlakuan ini hanya untuk membuktikan perlakuan kesembilan. Selanjutnya pada perlakuan kesebelas, dimana pada perlakuan ini hasil larutan perlakuan kedelapan direaksikan kembali dengan Cu(NO3)2 dan tetes demi tetes larutan KI, akan tetapi tidak terjadi perubahan warna hanya saja warna yang awalnya kuning sedikit memudar. Pada perlakuan kedua belas, hasil lerutan pada perlakuan kelima direaksikan dengan HgCl2 dan tetes demi tetes KI, sehingga larutan berubah membentuk tiga lapisan. Lapisan atas berwarna ungu, lapisan tengah berwarna orange muda dan lapisan bawah berwarna ungu tua.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, identifikasi iodin ini berdasarkan kepolarannya. Kristal iodin akan melarut dengan pelarut yang kepolarannya sama dengan dirinya. Iodin sendiri diketahui memiliki kepolaran yang sangat rendah sehingga dapat melarut sedikit pada pelarut nonpolar seperti kloroform. Adanya lapisan yang terbentuk pada hasil reaksi tersebut terjadi karena perbedaan kepolaran antara polar dengan nonpolar. Selain itu bisa juga dengan mengidentifikasi reaksi redoks dengan biloks bahwa semakin tinggi bilangan oksidasi suatu unsur maka warna yang ditimbulkan akan semakin pekat.

X.          Kesimpulan                      
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, diantaranya sebagai berikut:
1.        Kristal iodin dapat larut sebagian dalam pelarut nonpolar karena kepolaran iodin sangat rendah.
2.        Kristal iodin hanya sedikit larut dalam air.
3.        Penggunaan larutan I2 dalam KI digunakan sebagai pengganti kristal iodin, untuk memudahkan terjadinya reaksi.
4.        Senyawa iodin dapat digunakan untuk mengidentifikasi adanya amilum.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. Yodium. (online) (http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/yodium/) Diakses 10 November 2014.
Zulaiha, Zila. 2011. Laporan Praktikum Kimia Anorganik. (online) (http://zilazulaiha.blogspot.com/2011/10/laporan-praktikum-kimia-anorganik_29.html) Diakses 10 November 2014.