LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM KIMIA
ANORGANIK I
IODIN
Nama :
Ina Ayu Nengtyas
NIM : 06121010013
Kelompok : 4 (Empat)
Dosen Pembimbing : Drs. M. Hadeli L., M.Si
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2014
PERCOBAAN 7
I.
Judul Percobaan :
Iodin
II.
Tanggal
Percobaan : 04 November 2014
III.
Tujuan :
1.
Tujuan
Umum
Mahasiswa memahami reaksi
karakteristik iodine
2.
Tujuan
Khusus
Dalam melakukan kegiatan
laboratories, mahasiswa mampu :
a. Menjelaskan interaksi iodine
terhadap berbagai kepolaran pelarut
b. Mengidentifikasi sifat redoks
terhadap berbagai kation ( Fe3+, Cu2+, dan Hg2+
)
IV.
Dasar Teori :
Iodin merupakan salah satu anggota halogen yang berupa padatan pada temperatur
kamar hingga untuk keperluan percobaan mudah ditangani. Iodin mempunyai
karakteristik antara lain sifat polaritas yang signifikan dalam golongannya
hingga kelarutannya dalam pelarut dengan berbagai tingkat kepolaran dapat di
identifikasi. Sifat lain yang sangat dramatik yaitu interaksinya dengan amilum
menghasilkan warna biru dan ini merupakan indikator untuk membedakan dengan
ionnya iodida ; dengan demikian sifat sebagai oksidator dalam sistem I2
– I- sangat informatif dalam proses redoks. Karakteristik lain yang
berbeda dari golongannya yaitu kemampuannya membentuk senyawa komplek sebagai
ion I3- ( I2 dalam I- ).
Iodin terdapat di air laut hanya sampai kadar 6.10-7 %, tetapi senyawa ini
terkonsentrasi dalam spesies rumput laut tertentu, dimana abunya dapat
dijadikan sebagai sumber iodin yang layak untuk diperjualbelikan. Iodin
terkandung dalam hormon pengatur pertumbuhan tiroksin, yang dihasilkan oleh
kelenjar tiroid. Kebanyakan garam dapur yang dijual mengandung 0,01 %. NaI
tambahan untuk mencegah penyakit gondong, yaitu pembengkakan kelenjar tiroid. Perak iodida digunakan dalam film fotografik berkecepatan tinggi.
Sifat-sifat Iodin
Iod adalah
padatan berkilauan berwarna hitam kebiru-biruan, menguap pada suhu kamar
menjadi gas ungu biru dengan bau menyengat. Iod membentuk senyawa dengan banyak
unsur, tapi tidak sereaktif halogen lainnya, yang kemudian menggeser iodida.
Iod menunjukkan sifat-sifat menyerupai logam. Iod mudah larut dalam kloroform,
karbon tetraklorida, atau karbon disulfida yang kemudian membentuk larutan
berwarna ungu yang indah. Iod hanya sedikit larut dalam air.
Keelektronegatifan
halogen (terkecuali iodin) yang lebih besar dari keelektronegatifan atom karbon
berarti bahwa pasangan elektron dalam ikatan karbon-halogen akan tertarik ke
ujung halogen, sehingga membuat halogen sedikit bermuatan negatif (-) dan atom
karbon sedikit bermuatan positif (+) kecuali untuk ikatan karbon-iodin.
Walaupun ikatan
karbon-iodin tidak memiliki dipol permanen, ikatan ini sangat mudah dipolarisasi
oleh apapun yang mendekatinya. Coba anda bayangkan sebuah ion negatif yang
mendekati ikatan ini dari sisi yang berjauhan dengan ujung atom karbon.
Kegunaan
Senyawa iod
sangat penting dalam kimia organik dan sangat berguna dalam dunia pengobatan. Iodida
dan tiroksin yang mengandung iod, digunakan sebagai obat, dan sebagai larutan
KI dan iod dalam alkohol digunakan sebagai pembalut luar. Kalium iodida juga
digunakan dalam fotografi. Warna biru tua dengan larutan kanji merupakan
karakteristik unsur bebas iod. Kegunaan lain iodin adalah sebagai obat antiseptik, mengidentifikasi amilum, kalium Iodat (KIO3) ditambahkan pada garam dapur, iodoform (CHI3) merupakan zat organik, perak Iodida (AgI) digunakan dalam film fotografi.
V.
Alat dan Bahan :
a.
Tabung uji (reaksi)
b.
Kristal Iodin ( I2 )
c.
Larutan I2 dalam KI
d.
Diklorometana
e.
Air
f.
Larutan Cu(NO3)2 0,1 M
g.
Larutan KI 1 M
h.
Etanol (95 %)
i.
Larutan Amilum / kanji
j.
Kloroform
k.
Larutan Fe(NO3)3 0,1 M
l.
HgCl
VI.
Prosedur :
1.
Tambahkan air (~ 2 mL) kedalam tabung uji reaksi yang berisi
sebuah kristal (kecil) iodine, kocok dan catat hasil amatan
anda.
2.
Tambahkan larutan KI, 1 M, (~2 mL) ke dalam tabung uji
reaksi yang berisi sebuah kristal (kecil) iodine, kocok dan catat hasil amatan
anda.
3.
Tambahkan etanol (~ 2 mL) kedalam tabung uji reaksi yang
berisis sebuah kristal (kecil) iodine, kocok dan catat hasil amatan anda.
4.
Tambahkan kloroform (~ 2 mL) ke dalam tabung uji reaksi yang
berisi sebuah kristal (kecil) iodine, kocok dan catat hasil amatan Anda.
5.
Tambahkan diklorometana ( ~ 2 mL) ke dalam tabung uji reaksi
yang berisi sebuah kristal (kecil) iodine, kocok dan catat hasil amatan Anda.
6.
Tambahkan diklorometana (~ 2 mL) ke dalam tabung uji reaksi
yang berisi larutan I2- (I2 dalam I-) (~ 0,5 mL), kocok
dan catat hasil Amatan Anda.
7.
Tambahkan kloroform (~ 2 mL) ke dalam tabung uji reaksi yang
berisi larutan I2- (I2 dalam I-) (~0,5 mL ), kocok dan
catat hasil amatan Anda.
8.
Ke dalam tabung uji reaksi yang berisi larutan I2-
(I2 dalam I- ) (~ 0,5 mL) tambahkan air (~ 2 mL) kemudian beberapa
tetes larutan kanji (amilum) dan catat hasil amatan Anda.
9.
Ke dalam tabung uji reaksi berisi larutan 0,1 M Fe(NO3)3 (~ 1 mL) tambahkan tetes demi
tetes larutan KI (1 M) hingga ~ 5 tetes, catat hasil amatan Anda.
10.
Uji salah satu hasil reaksi kegiatan (9) diatas.
11.
Ke dalam tabung uji reaksi berisi larutan 0,1 M Cu(NO3)2 (~ 1 mL) tambahkan tetes demi
tetes larutan KI ( 1 M ) hingga tidak lagi terjadi endapan (~ 5 tetes), catat
hasil amatan Anda.
12.
Ke dalam tabung uji reaksi yang berisi larutan HgCl2
(0,1 M, ~ 1 mL) tambahkan tetes demi tetes larutan KI ( 1 M ) hingga endapan
yang terjadi larutan kembali (>; mL), catat hasil amatan Anda.
VII.
Hasil
Pengamatan :
NO
|
PERLAKUAN
|
HASIL
PENGAMATAN
|
1
|
Kristal iodine + 2 mL air
|
Kristal iodin ditambahkan H2O (air)
(coklat) (tidak berwarna)
à Setelah direaksi maka akan
terbentuk larutan berwarna orange muda
|
2
|
Kristal iodine + 2 mL KI (1M)
|
Kristal iodin ditambahkan KI (1M)
(coklat) ( tidak berwarna)
à Setelah direaksikan maka akan
terbentuk larutan berwarna merah
kecoklatan
|
3
|
Kristal iodin + 2 mL Etanol (95 %)
|
Kristal iodin ditambahkan Etanol ( 95 %)
(coklat) ( tidak berwarna)
à Setelah direaksikan maka akan
terbentuk larutan berwarna coklat
kemerahan
|
4.
|
Kristal iodin + 2 mL Kloroform
|
Kristal iodin ditambahkan Kloroform
(coklat) ( tidak berwarna)
à Setelah direaksikan maka akan
terbentuk larutan yang berwarna ungu
tua.
|
5.
|
Kristal iodin + 2 mL Diklorometana
|
Kristal iodin ditambahkan diklorometana
(coklat) ( tidak berwarna)
à Setelah direaksikan maka akan
terbentuk dua lapisan. Lapisan atas
berwarna kuning dan lapisan bawah berwarna merah muda
|
6.
|
0,5 mL I2 dalam KI + 2
mL Diklorometana
|
I2 dalam KI ditambahkan
Diklorometaana
(coklat) ( tidak berwarna)
à setelah direaksikan maka pada
larutan akan terbentuk larutan berwarna ungu tua
|
7
|
0,5 mL I2 dalam KI + 2
mL Kloroform
|
I2 dalam KI ditambahkan
kloroform
(coklat) ( tidak berwarna)
à Setelah direaksikan maka akan
terbentuk dua lapisan. Lapisan atas
berwarna kuning dan lapisan bawah berwarna merah muda
|
8.
|
0,5 mL I2 dalam KI + 2
mL air + beberapa tetes amilum
|
0,5 mL I2 dalam KI
ditambahkan 2 mL air lalu
(coklat ) (tidak berwarna)
ditambahkan kembali dengan 1 tetes amilum
(putih keruh)
à setelah direaksikan maka pada
larutan akan terbentuk larutan berwarna kuning
|
9.
|
2 mL Fe(NO3)3 (0,1
M) + 5 tetes KI
|
2 mL Fe(NO3)3 ditambahkan
5 tetes KI
(oranye) (tidak berwarna)
à setelah direaksikan maka pada larutan
akan terbentuk larutan berwarna orange
|
10
|
TIDAK DILAKUKAN
|
-
|
11.
|
0,5 mL I2 dalam KI + 2
mL air + beberapa tetes amilum tetes
KI (I M) + Cu(NO3)2 + KI
|
Ke dalam larutan hasil reaksi no. 8
ditambahkan 1
mL Cu(NO3)2 dan 5 tetes KI
(biru) (tidak
berwarna)
à setelah direaksikan tidak terjadi
perubahan pada larutan, akan tetapi warna kuning agak memudar.
|
12
|
Kristal iodin + 2 mL Diklorometana + 1 mL HgCl2 (0,1 M) + beberapa tetes KI (I M)
|
Ke dalam larutan hasil reaksi no. 5
ditambahkan 1
mL HgCl2 dan tetes demi tetes KI
(tidak berwarna) (tidak berwarna)
à Setelah direaksikan larutan membentuk 3
lapisan. Lapisan atas berwarna ungu, lapisan tengah berwarna orange muda dan
lapisan bawah berwarna ungu tua.
|
VIII.
Persamaan
Reaksi :
1) H2O + I2(s)
2)
KI(aq) + I2(s)
K+ (aq) + I3-(aq)
3)
C2H5OH(aq) + 1 1/2 I2(s)
C2H4I(aq)
+ I2(g) + H2O(l)
4) CHCl3(aq)
+ 3KI(aq) CHI3(aq) + 3KCl(aq)
5) CH2Cl2(aq) + 2KI(aq) 2KCl(aq)
+ CH2I2(aq)
6)
Fe(NO3)3(aq) + 3KI(aq) 3KNO3(aq) + FeI3(aq)
7)
2Cu(NO3)2(aq) + 4KI(aq) 4KNO3(aq) + 2CuI(s) +
I2(g)
8) HgCl2(aq) + 2KI(aq)
HgI2(aq) + 2KCl(aq)
IX.
Pembahasan
Percobaan
kali ini mengeni iodin. Bahan yang digunakan adalah kristal iodin, larutan
I2
dalam KI,
diklorometana, kloroform, Cu(NO3), Fe(NO3)3, HgCl2 dan etanol. Pada percobaan ini kristal iodin
direaksikan masing-masing dengan air, KI, etanol, diklorometana dan kloroform.
Selanjutnya larutan I3- ( I2
dalam I- ) direaksikan dengan
diklorometana, kloroform, amilum dan Fe(NO3)3.
Pada
perlakuan pertama dengan menggunakan air
sebagai pelarut, dimana pada penambahan antara air dan kristal iodin
maka kristal larut dan larutan menjadi berwarna orange muda. Secara teori iodin larutan sangat sedikit didalam air, sehingga dianggap
tidak dapat melarut di dalam air. Pada perlakuan kedua dengan penambahan KI sebagai pelarut , maka semua
kristal larut dan larutan menjadi merah kecoklatan. Perlakuan ketiga dengan mereaksikan kristal iodin dengan pelarut etanol 95 % yang
menyebabkan larutan berwarna coklat kemerahan.
Pelakuan
keempat kristal iodin direaksikan dengan kloroform akan
menghasilkan larutan berwarna ungu tua. Perlakuan kelima dengan mereaksikan kristal iodin ke
dalam
pelarut dikrolometana yang membentuk dua lapisan, lapisan atas berwarna kuning
dan lapisan bawah berwarna merah muda. Untuk perlakuan keenam kristal
iodin direaksikan dengan diklorometana menghasilkan larutan berwarna ungu tua.
Perlakuan ketujuh digunakan
larutan I2 dalam KI yang direaksikan dengan kloroform maka terbentuk dua lapisan yakni
lapisan atas berwarna kuning sedangkan lapisan bawah berwarna merah muda.
Perlakuan kedelapan dengan mereaksikan larutan I2 dalam KI dengan air dan
beberapa tetes amilum sehingga larutan berwarna kuning padahal seharusnya berwarna
biru yang menandakan adanya interaksi iodin dengan amilum. Pada perlakuan kesembilan, larutan Fe(NO3)3 yang ditambahkan beberapa tetes larutan
KI sehingga larutan menjadi berwarna orange. Hal ini dipengaruhi karena adanya interaksi antara iodin dengan besi.
Perlakuan
kesepuluh tidak dilakukan, karena pada
perlakuan ini hanya untuk membuktikan perlakuan kesembilan. Selanjutnya pada perlakuan kesebelas, dimana pada perlakuan ini hasil larutan perlakuan
kedelapan direaksikan kembali dengan Cu(NO3)2 dan tetes demi
tetes
larutan KI, akan tetapi tidak terjadi perubahan warna hanya saja warna yang awalnya
kuning sedikit memudar. Pada perlakuan kedua belas, hasil lerutan pada perlakuan
kelima direaksikan dengan HgCl2 dan tetes demi tetes KI, sehingga larutan
berubah membentuk tiga lapisan. Lapisan atas berwarna ungu, lapisan tengah
berwarna orange muda dan lapisan bawah berwarna ungu tua.
Berdasarkan
hasil
pengamatan yang telah dilakukan, identifikasi iodin ini berdasarkan
kepolarannya. Kristal iodin akan melarut dengan pelarut yang kepolarannya sama
dengan dirinya. Iodin sendiri diketahui memiliki kepolaran yang sangat rendah
sehingga dapat melarut sedikit pada pelarut nonpolar seperti kloroform. Adanya
lapisan yang terbentuk pada hasil reaksi tersebut terjadi karena perbedaan
kepolaran antara polar dengan nonpolar. Selain itu bisa juga dengan
mengidentifikasi reaksi redoks dengan biloks bahwa semakin tinggi bilangan
oksidasi suatu unsur maka warna yang ditimbulkan akan semakin pekat.
X.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah
dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, diantaranya sebagai berikut:
1.
Kristal iodin dapat larut sebagian dalam pelarut nonpolar
karena kepolaran iodin sangat rendah.
2.
Kristal iodin hanya sedikit larut dalam air.
3.
Penggunaan larutan I2 dalam KI digunakan sebagai
pengganti kristal iodin, untuk memudahkan terjadinya reaksi.
4.
Senyawa iodin dapat digunakan untuk mengidentifikasi
adanya amilum.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2014. Yodium. (online) (http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/yodium/)
Diakses 10 November 2014.
Zulaiha, Zila. 2011. Laporan
Praktikum Kimia Anorganik. (online) (http://zilazulaiha.blogspot.com/2011/10/laporan-praktikum-kimia-anorganik_29.html)
Diakses 10 November 2014.